YANGON (Arrahmah.com) – Para warga Buddhis bersenjata masih menyebar di jalan-jalan di sebuah kota di Myanmar pusat, di mana kerusuhan antara Buddhis dan Muslim telah menewaskan 20 orang, menurut para pejabat lokal , dilaporkan oleh CNN.
Pekan ini warga musyrik Buddhis dan warga Muslim telah bentrok di kota Meiktila setelah terjadi perselisihan antara seorang pemilik toko emas Muslim dan dua warga Buddhis. Sekelompok massa telah membakar rumah-rumah, sekolah-sekolah dan masjid-masjid, hingga memaksa para penduduk Muslim meninggalkan rumah-rumah mereka.
Para bhiksu adalah di antara gerombolan massa yang melakukan serangan terhadap umat Islam. Mereka bersama warga Buddhis lainnya bersenjatakan pedang dan parang.
Membakar masjid
Sekitar 100 warga Buddhis, termasuk sebagian di antaranya para bhiksu, menyerbu Meiktila pada Kamis (21/3/2013) malam, mereka membakar masjid-masjid-menurut laporan media yang beredar tiga atau lima masjid telah dibakar-di kota itu, menurut konfirmasi Lt. Kol. Aung Min, seperti dikutip CNN.
Sementara itu sebagian besar dari mereka telah kembali ke rumah mereka masing-masing, sedang sebagian lainnya masih tersebar di jalan-jalan sembari menenteng senjata.
Aung Min menolak untuk memberikan informasi perihal jumlah korban, tetapi dia mengatakan bahwa kerusuhan telah menyebar ke kota terdekat, Win Twin, di mana sebuah masjid dibakar pada Jum’at (22/3) malam.
Dia mengatakan sekitar 1.000 Muslim telah mengungsi sementara di sebuah stadium di Meiktila, kota di mana diperkirakan sekitar 100.000 warganya adalah Muslim.
Win Htein, seorang anggota oposisi parlemen, mengatakan bahwa banyak warga dari kedua masyarakat tersebut yang kehilangan rumah mereka.
Menurut CNN, para wartawan yang mengambil foto di kota itu mengatakan bahwa mereka mendapatkan ancaman dari warga Buddhis, termasuk para bhiksu, yang membawa pisau dan tongkat.
Persis seperti yang terjadi di negara bagian Arakan (Rakhine), yang terletak di barat Myanmar, kerusuhan antara kaum musyrik Buddhis dan umat Muslim meninggalkan sejumlah besar korban dan kerugian di pihak Muslim. (siraaj/arrahmah.com)