GENEWA (Arrahmah.com) – Para anggota parlemen Swiss telah memberikan suara untuk menentang larangan cadar atau burka, mengagalkan rencana yang telah dirancang oleh partai-partai sayap kanan beberapa tahun lalu, Swiss Info melaporkan, Jum’at (28/9/2012).
“Hari ini di Swiss, mengenakan pakaian tipe ini untuk alasan keagamaan bukan merupakan masalah apapun dalam kehidupan sehari-hari dan jarang dilakukan di masyarakat Muslim Swiss,” kata anggota parlemen Partai Radical Hugues Hiltpold.
Pemungutan suara tersebut dilakukan pada hari Jum’at yang menjadi “lonceng kematian” bagi gagasan yang diajukan oleh dewan wilayah Aargau beberapa tahun lalu, menyusul pemungutan suara Senat pada Maret dengan hasil yang sama, majelis rendah parlemen Swiss juga menolak usulan dewan wilayah Aargau itu.
Proposal larangan burka pertama kali dibuat oleh sayap kanan Partai Rakyat Swiss (PVP), melarang memakai penutup wajah, termasuk juga cadar, di transportasi publik.
Para anggota parlemen sayap kanan berargumen bahwa larangan tersebut dibutuhkan untuk keselamatan umum. Tetapi pihak oposisi mengatakan bahwa proposal tersebut berlebih-lebihan karena sangat sedikit wanita yang memakai burka di Swiss.
Pelarangan cadar atau burka memang terus menjadi perdebatan di negara-negara Barat, negara Eropa seperti Prancis, Belgia, dan Belanda telah lebih awal melarang pakaian ini. (siraaj/arrahmah.com)