NAIROBI (Arrahmah.com) – Dua aktivis masyarakat sipil terkenal Kenya telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi, menuntut polisi di kota pesisir Mombasa yang telah menyebabkan hilangnya seorang warga Muslim sejak awal Februari ketika petugas keamanan menyerbu sebuah masjid Mombasa.
“Hakim ketua sangat memberi perhatian pada kasus kami,” Okiah Omtatah, seorang aktivis Warga Kenya untuk Keadilan dan Pembangunan, mengatakan kepada Anadolu Agency, Sabtu (1/2/2104), sesaat setelah sidang pengadilan.
Bersama dengan Hussein Khalid, direktur Justice Africa, Omtatah meminta pengadilan untuk memaksa polisi untuk menemukan Hameed Hameed Salim, seorang warga Muslim yang hilang setelah ditahan oleh pasukan keamanan Kenya dalam serangan di Masjid Musa Mombasa pada 2 Februari.
Bentrokan jalanan antara polisi dan pemuda Muslim telah menyebabkan dua pemuda dan satu petugas polisi tewas.
Pada saat itu, polisi menuduh bahwa para penceramah menggunakan masjid untuk melatih dan meradikalisasi pemuda Muslim.
Tetapi para pemimpin setempat mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan polisi untuk membubarkan para pemuda dan memasuki masjid dengan memakai sepatu.
Pada hari Sabtu, Hakim Edward Muriithi mendengar kesaksian dari Owino Okute, seorang polisi di Mombasa.
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia memborgol Hameed, menempatkan dia dalam sebuah kendaraan yang menuju ke kantor polisi, hampir 300 meter dari masjid.
Kemudian, pengadilan mendengar kabar bahwa Hameed hilang di suatu tempat antara masjid dan kantor polisi.
Selama persidangan, pengadilan mengizinkan untuk memutar rekaman video penangkapan Hameed setelah sebelumnya menolak permohonan dua penasihat negara untuk memutar rekaman tersebut di kamera.
Khalid memutar video yang katanya didownload dari YouTube.
Dalam video tersebut menunjukkan polisi sedang menangkap Hameed yang sedang mengenakan rompi putih dan celana, sebelum meringkus dia ke sebuah kendaraan polisi.
Sidang ditunda sampai 10 Maret ketika lebih banyak saksi yang akan memberikan kesaksian.
Selama bertahun-tahun, masjid telah menjadi pusat bentrokan antara jamaah dan petugas keamanan.
Pada bulan Agustus 2012, penceramah yang vokal Aboud Rogo, dituduh oleh AS merekrut dan melakukan penggalangan dana untuk kelompok pejuang Al-Shabaab di Somalia. Rogo ditembak mati oleh orang bersenjata bertopeng di Mombasa.
Kurang dari satu tahun kemudian, seorang penceramah lain yang dipercaya merupakan teman dekat Rogo juga ditembak mati dalam serangan serupa. (ameera/arrahmah.com)