JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah aktivis dakwah dari pagi hingga siang Ahad tadi (9/6/2013) berkumpul di Masjid Ukhuwah Islamiyah Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.
Biasanya setiap Ahad sejak April 2012 lalu mereka menggelar pengajian Dhuha yang membahas tema-tema keIslaman, namun kali ini para aktivis secara resmi membentuk lembaga terstruktur untuk memudahkan gerak langkah dakwah mereka.
Dihadiri oleh ratusan massa, yang kebanyakan mantan PKS, para aktivis tersebut secara resmi meluncurkan sebuah lembaga dakwah yang bernama Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI). Sejumlah tokoh turut hadir dalam acara peluncuran LDKI, termasuk ketua dewan syura ormas Hidayatullah, Hamim Tohari dan beberapa tokoh dakwah lainnya.
Dalam jumpa pers, kepada para wartawan, Ketua LDKI Mintarsa memberikan penjelasan bahwa LDKI bukan underbouw partai tertentu dan bukan juga ormas, namun hanya lembaga dakwah yang berusaha mendakwahkan Islam sesuai pemahaman salafus shalih berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. Visi LDKI sendiri menurut beliau adalah membangunkan umat Islam dari mimpinya, menata ilmu dan amal serta menjadi rahmat bagi seluruh Alam.
Mengenai nama LDKI terselip “Kemuliaan”, Mintarsa menjelaskan bahwa karena banyaknya orang yang berdakwah saat ini lebih untuk memuliakan kelompok dan pribadinya, maka LDKI berusaha berdakwah hanya untuk “Kemuliaan” Islam bukan yang lain.
Ketika ditanya apakah LDKI akan ikut memilih partai tertentu untuk menyalurkan hak politiknya pada 2014, Mintarsa menyatakan bahwa untuk saat ini mereka tawaquf karena menurutnya belum ada partai politik yang bisa menjadi tempat mereka memberikan suara.
Layaknya jamaah Tarbiyah era sebelum ada partai, LDKI akan menjalankan program-program pengkaderan dan pembinaan. “Untuk saat ini ada 30-an ustadz yang menjadi pembina kami,” ujar Mintarsa. Dan untuk berapa jumlah massa yang dimiliki LDKI, diakui oleh Mintarsa bahwa mereka belum mendatanya.
LDKI dalam paparan beliau akan juga dideklarasikan di sejumlah daerah. Beberapa daerah yang sudah siap untuk mendirikan LDKI adalah Bandung, Bengkulu, Palembang dan tidak menutup kemungkinan akan dibuka di daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
Mintarsa menegaskah bahwa LDKI tidak menutup diri untuk bersinergi dengan berbagai kelompok, organisasi massa, dan partai politik manapun yang ingin memperjuangkan kemuliaan Islam.
Beberapa tokoh mantan PKS juga turut menjadi pembina LDKI ini. Ada Mashadi (deklarator Partai Keadilan mantan anggota DPR RI Partai Keadilan periode 1999-2004), Sigit Pramono, Lc yang merupakan mantan anggota dewan Syariah DPW PKS Jakarta, Saiful Islam, Lc (mantan anggota DPR RI PKS periode 2004-2009) dan beberapa tokoh lainnya yang di era PKS maupun PK menjadi tokoh penting.
Dalam pantauan Islampos.com, kebanyakan tokoh yang hadir dalam acara peluncuran LDKI adalah para tokoh yang dulu aktif di FKP (Forum Kader Peduli). Setelah gaung FKP hilang, para tokoh tersebut tetap melakukan agenda dakwah namun tidak terstruktur serta tanpa nama tertentu. Dan baru sekarang mereka secara resmi menggunakan nama lembaga yaitu LDKI.
(islampos/arrahmah.com)