MANAMA (Arrahmah.com) – Para demonstran anti-pemerintah telah bersumpah untuk melanjutkan aksi unjuk rasa di Pearl Square yang terletak di ibukota Manama, melawan rezim AL Khalifa yang berkuasa saat ini.
Koalisi Pemuda Revolusi 14 Februari dalam pernyataannya menyer rakyat Bahrain untuk mulai kembali ke alun-alun tersebut pada Rabu pagi ini (15/2/2012).
Pernyataan ini muncul setelah para pemrotes membuah sejumlah percobaan unjuk rasa menuju tempat yang menjadi ikon revolusi tersebut untuk menandai revolusi populer di Dunia Arab, yang dimulai para 14 Februari tahun lalu.
Pearl Square diruntuhkan tahun lalu sebagai bagian dari tindakan keras rezim Manama pada protes. Para pengunjuk rasa kini menyebutnya sebagai Lapangan Martir.
Pada hari Selasa (14/2), Saudi yang didukung pasukan rezim menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Lebih dari 30 orang, termasuk aktivis HAM Nabeel Rajab dan enam aktivis Amerika, ditangkap selama demonstrasi.
Partai oposisi utama al-Wefaq mengatakan pasukan rezim juga menyerang desa-desa, merusak banyak rumah dengan tabung gas air mata.
Rakyat Bahrain telah menyerukan diakhirinya kekuasaan dinasti Al Khalifa sejak Februari tahun lalu.
Puluhan orang telah tewas dan ratusan lainnya ditangkap dalam penumpasan brutal Manama pada demonstran. (althaf/arrahmah.com)