GALILEA (Arrahmah.id) – Tim pemadam kebakaran ‘Israel’ pada Selasa (4/6/2024) terus memadamkan api besar, yang dipicu oleh roket yang ditembakkan dari Libanon selatan.
Kebakaran melanda beberapa permukiman dan lokasi militer di Galilea Atas dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, sehingga memaksa evakuasi.
Tentara ‘Israel’ melaporkan bahwa pasukannya mampu mengendalikan titik api, namun situasinya tetap berbahaya, dengan api masih berkobar di sekitar beberapa permukiman, termasuk Kiryat Shmona, di mana api telah mencapai beberapa lingkungan.
Penyebaran api memerlukan intervensi sejumlah besar pemadam kebakaran serta pasukan tentara dan polisi, dan banyak warga yang dievakuasi dari Kiryat Shmona dan permukiman lainnya. Tentara ’Israel’ membenarkan bahwa enam tentara cadangan terluka karena menghirup asap.
Namun menurut Al-Jazeera, Rumah Sakit Sefad mengonfirmasi bahwa mereka menerima sedikitnya 16 orang yang terluka dalam kebakaran Kiryat Shmona, termasuk tujuh tentara.
SAFED HOSPITAL: Safed Hospital said that it received 16 people injured in the Kiryat Shmona fires, including 7 soldiers.
FOLLOW OUR LIVE BLOG https://t.co/kcOpkESi9G pic.twitter.com/DrF7bGmQPG
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) June 4, 2024
Tentara ‘Israel’ mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Front Dalam Negeri, Divisi Operasi, dan Komando Front Utara untuk memadamkan api, terutama di Kiryat Shmona, di mana api telah menghanguskan beberapa bagian rumah.
Kebakaran juga mendekati setidaknya satu pangkalan militer ‘Israel’.
Otoritas Taman dan Alam ‘Israel’ melaporkan bahwa kebakaran telah menyebar hingga ratusan hektar, dan banyak pemukiman terkena dampaknya.
Polisi ‘Israe’l menutup beberapa jalan di Galilea Atas akibat kebakaran tersebut, yang menurut perkiraan ‘Israel’ telah menghabiskan setidaknya 10.000 dunam.
Menurut surat kabar ‘Israel’ Yedioth Ahronoth, kebakaran tersebut disebabkan oleh peluncuran puluhan rudal dan drone dari Libanon.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa tim pemadam kebakaran melakukan upaya untuk mencegah api menyebar ke lokasi militer di Galilea Atas.
ISRAELI MEDIA: Firefighters try to prevent fires from reaching homes in Kiryat Shmona.
FOLLOW OUR LIVE BLOG https://t.co/b6N31NOMYe pic.twitter.com/RUwg1OWols
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) June 3, 2024
‘Bakar Libanon’
Menteri sayap kanan ‘Israel’ mengeluarkan pernyataan menghasut yang mengutuk “kebijakan penahanan dan proporsionalitas”.
“Apa yang terjadi sekarang di wilayah utara adalah kebangkrutan moral,” kata Menteri Keamanan Nasional ‘Israel’ Itamar Ben-Gvir.
“Pengelolaan Kabinet Konsep yang sembrono merupakan kelanjutan langsung dari kebijakan pengekangan dan proporsionalitas, kebijakan yang langsung mengarah pada 7 Oktober,” lanjutnya sambil menambahkan:
“Daripada tunduk pada Hamas, sekarang saatnya seluruh Libanon terbakar.”
Pernyataan Ben-Gvir digaungkan oleh Menteri Keuangan ‘Israel’ Bezalel Smotrich, yang mengatakan: “Beberapa jam yang lalu, saya memperingatkan bahwa situasi di utara sedang memburuk dan sabuk keamanan harus dipindahkan dari ‘Israel’ ke Libanon selatan.”
“Konsep baru yang dipimpin oleh Kabinet Perang telah terbakar selama berjam-jam dan meledak di hadapan kita,” tambah Smotrich.
“Setahun lalu ada menteri pertahanan yang mengatakan kita akan mengembalikan Libanon ke Zaman Batu. Tuan Perdana Menteri, Tuan Menteri Pertahanan, Tuan Kepala Staf—waktunya telah tiba,” tutup Smotrich.
AL-JAZEERA: Fires continue in the Kiryat Shmona settlement in northern Israel as a result of rockets fired by Hezbollah.
FOLLOW OUR LIVE BLOG https://t.co/b6N31NOMYe pic.twitter.com/Hleh7ruOJD
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) June 3, 2024
Sejak dimulainya agresi ‘Israel’ di Gaza, pada 7 Oktober, gerakan Hizbullah Libanon telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan ‘Israel’. (zarahamala/arrahmah.id)