IRAK (Arrahmah.com) – Seorang panglima AS di Irak mengulangi ucapan atasannya mengenai pembatalan perjanjian keamanan yang telah ditandatangani untuk menarik mundur pasukannya dari negara tersebut.
Kolonel Gary Volesky, panglima Tim Tempur Divisi Kavaleri Pertama, mengatakan pada Selasa (14/3) bahwa tentara akan tetap tinggal di dekat kota Mosul dan kota lainnya jika pemerintah Irak meminta mereka tinggal.
“Jika pemerintah Irak ingin kami tinggal, kami akan tinggal,” kata Voleysky. Dia menambahkan bahwa militer AS telah mengadakan observasi mengenai situasi di Provinsi Utara Mosul.
Beberapa waktu sebelumnya, panglima tertinggi AS di negara tersebut, Jenderal Ray Odierno mengatakan dia akan meminta Gedung Putih agar membiarkan pasukan tempur tetap tinggal di Mosul dan Baqubah, melewati batas waktu penarikan mereka akhir Juni mendatang.
Tetapi, dia mengatakan observasi bersama ini diadakan bersama dengan pemerintah Irak dan sebuah keputusan final, apakah pasukan asing akan tetap tinggal atab benar-benar akan ditarik kembali, akan dibuat oleh Perdana Menteri Nouri al-Maliki.
AS telah menandatangani perjanjian dengan Irak akhir tahun yang lalu yang berisi pasukan tempurnya akan meninggalkan semua kota di Irak mulai akhir Juni dan penarikan mundur keseluruhan harus berakhir tahun 2011.
Kesepakatan tersebut, yang disetujui melalui berbulan-bulan negosiasi oleh Parlemen Irak, akan dijadikan referendum pada Juli mendatang. (Althaf/ptv/arrahmah.com)