KHARTOUM (Arrahmah.com) — Panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al Burhan pada Kamis (11/11/2021) mengeluarkan dekrit untuk membentuk Dewan Penguasa transisi baru, dan menunjuk dirinya sendiri sebagai ketuanya. Al Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hameti, mempertahankan posisi mereka di dewan tinggi negara sebelumnya.
“Pengumuman dari panglima Sudan itu tidak memasukkan seseorang perwakilan bagian timur negara itu,” demikian menurut televisi resmi Sudan, seperti dilansir Anadolu Agency (11/11).
Dewan baru ini mempertahankan anggota dari Dewan yang sebelumnya dibubarkan, termasuk Syams al Din Khabbashi, Yasser al Atta, Jabir Ibrahim, Malik Agar, El Hadi Idris Yahya, El Tahir Hajar dan Raja Nicola. Kemudian ada nama Yusuf Jad Karim, Abu El Qasim Mohammad Ahmad, Abdul Baqi al Zubair dan Selmi Abdul Jabbar.
Sebelumnya al Burhan mendeklarasikan keadaan darurat pada 25 Oktober dan membubarkan Dewan Kedaulatan transisi dan pemerintah, yang memicu protes massa. Langkah itu dilakukan di tengah tuduhan timbal balik antara militer dan politisi setelah upaya kudeta yang gagal pada September.
Sebelum pengambilalihan militer, Sudan dikelola oleh dewan berdaulat yang terdiri dari pejabat militer dan sipil yang mengawasi periode transisi hingga pemilihan diadakan pada 2023 menurut kesepakatan pembagian kekuasaan yang genting antara militer dan koalisi Pasukan untuk Kebebasan dan Perubahan. (hanoum/arrahmah.com)