TEHERAN (Arrahmah.id) — Panglima militer Arab Saudi , Fayyad al-Ruwaili, mengunjungi Teheran pada Ahad (10/11/2024) untuk bertemu dengan mitranya dari Iran. Mereka akan membahas hubungan pertahanan.
Kunjungan tersebut menyusul terpilihnya Donald Trump, yang akan menjabat untuk masa jabatan kedua sebagai presiden AS.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump memulai normalisasi antara negara-negara Arab dan musuh bebuyutan regional Iran, Israel, yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham.
Dilansir Middle East Monitor (11/11), Arab Saudi belum menjalin hubungan dengan Israel, tetapi menantu Trump, Jared Kushner, telah membahas kemungkinan tersebut dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, kata seorang sumber yang mengetahui diskusi tersebut kepada Reuters dengan syarat anonim.
Media pemerintah Iran mengatakan al-Ruwaili memimpin delegasi militer tingkat tinggi Saudi di Teheran, bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, dan membahas hubungan bilateral dan pertahanan.
Media pemerintah menambahkan bahwa Bagheri mengadakan panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman Al Saud tahun lalu untuk membahas perkembangan regional dan meningkatkan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Teheran dan Riyadh sepakat pada Maret 2023, melalui perantara China, untuk membangun kembali hubungan setelah tujuh tahun permusuhan yang telah mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk dan membantu memicu konflik di Timur Tengah dari Yaman hingga Suriah. (hanoum/arrahmah.id)