KAMRA (Arrahmah.com) – Bentrokan berat antara pasukan boneka Pakistan dan sekelompok pria bersenjata yang telah menyerang sebuah pangkalan udara di barat laut negara itu telah meninggalkan delapan orang tewas, lapor Press TV Kamis (16/8/2012).
Setidaknya delapan orang bersenjata, bersenjatakan RPG dan senapan otomatis menyerbu sebuah pangkalan udara di kota Kamra, menewaskan sedikitnya dua pasukan “keamanan” Pakistan. Enam penyerang (diduga Mujahidin-red) diklaim telah tewas dalam serangan, ujar juru bicara militer Pakistan.
Serangan tersebut memicu baku tembak yang sengit selama beberapa jam. Pasukan bantuan dikerahkan untuk mempertahankan basis militer dan polisi dengan kendaraan lapis baja juga terlibat dalam operasi tersebut.
Serangan awal terjadi ketika penyerang menembakkan misil dari luar dinding basis, ujar seorang juru bicara angkatan udara kepada Reuters.
Komandan basis tersebut, Muhammad Azzam, yang juga memimpin operasi melawan penyerang, terluka di bahu.
“Personil keamanan kini dalam proses pembersihan seluruh area untuk memeriksa keberadaan ‘bajingan’ lainnya,” ujar Muhammad Azzam.
Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Islamabad menggambarkan serangan ini sebagai sesuatu yang sangat memalukan bagi militer Pakistan.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan, namun pejabat boneka Pakistan menunjukkan jari mereka ke arah Mujahidin Taliban Pakistan.
Ledakan dan baku tembak
Setidaknya satu roket menghantam basis tersebut, ujar Tariq Mahmood, seorang juru bicara angkatan udara.
Setelah serangan roket, para penyerang yang beberapa di antaranya mengenakan seragam pasukan keamanan, memanjat dinding yang mengelilingi pangkalan udara, lanjutnya.
Pasukan keamanan yang didukung oleh sebuah tim pasukan komando elit, memerangi delapan orang penyerang dalam waktu dua jam lebih hingga akhirnya pertempuran mereda.
Faheemullah Khan, seorang warga yang tinggal di dekat pangkalan, mengatakan saat dia melaksanakan sholat subuh di sebuah masjid, ia mendengar suara tembakan dan ledakan yang ia pikir adalah latihan militer.
“Lalu kami datang ke restoran yang terletak di sebelah pintu masuk utama basis dan mendengar ledakan keras,” ujarnya.
“Kami melihat enam mobil polisi menyerbu masuk dan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.”
Basis Minhas, 75 Km dari Islamabad, adalah basis angkatan udara utama di Pakistan. Pakistan memproduksi pesawat temput JF-17 yang dikembangkan bersama Cina di tempat tersebut.
Beberapa jet tempur termasuk F-16 dan pesawat pengintai diyakini berbasis di Minhas. (haninmazaya/arrahmah.com)