RIYADH (Arrahmah.com) – Satu hari setelah kematian seorang pangeran Saudi yang terinfeksi virus corona, sebuah sumber medis mengungkapkan bahwa beberapa anggota keluarga kerajaan sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan di vila pribadi mereka setelah kesehatan mereka memburuk akibat virus tersebut.
Saudi Leaks melaporkan Dr Nezar Bahabri membenarkan bahwa lebih dari 1.200 kasus infeksi virus corona kritis sedang dirawat di kerajaan dengan ventilator.
“Situasi di Jeddah dan Riyadh sangat memprihatinkan. Kami tidak mengharapkan kasus kritis mencapai angka ini,” kata Bahabri dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan: “Saya selalu optimis dan menyerukan agar tidak khawatir tentang peningkatan jumlah, tetapi pada saat itu, jumlah kasus kritis tidak melebihi ratusan.”
Bahabri mengklaim lonjakan kasus bisa menjadi karena peningkatan kontak sosial selama perayaan Idul Fitri pada 25 Mei. Dia mengatakan pasien yang dia monitor mengklaim gejala mereka mulai menjelang akhir Ramadhan dan hari-hari pertama Idul Fitri.
Reuters melaporkan bahwa jumlah infeksi virus corona di negara kaya minyak telah mencapai 100.000 dengan lebih dari 700 kematian.
Seorang pangeran Saudi diduga meninggal dunia karena COVID-19, dengan Pengadilan Kerajaan mengumumkan kematian Pangeran Saud Bin Abdullah Bin Faisal Bin Abdulaziz Al Saud, menurut kantor resmi Saudi Press Agency (SPA). Tidak disebutkan tentang penyebab kematian.
The New York Times sebelumnya telah melaporkan bahwa sekitar 150 pangeran telah tertular penyakit ini, termasuk gubernur Riyadh, Faisal Bin Bandar Bin Abdulaziz.
Namun, mantan kepala intelijen Saudi, Turki Al-Faisal, mengatakan jumlah sebenarnya kurang dari 20.
(fath/arrahmah.com)