RIYADH (Arrahmah.com) – Aktivis dan ulama telah mengkritik Pangeran Putra Mahkota Saudi, Muhammad Bin Salman, karena telah membeli lukisan Salvatore Mundi yang dilukis oleh Leonardo da Vinci dengan harga 450 juta dolar pada bulan lalu.
Mereka yang mengkritik berpendapat bahwa proses penjualan serta harga, yang diyakini tiga kali lebih tinggi dari nilai yang diantisipasi, datang pada waktu yang tidak tepat karena Kerajaan Arab Saudi, yang dipimpin oleh pangeran itu sendiri, tengah meluncurkan kampanye anti-korupsi massal terhadap ratusan pangeran serta pengusaha.
Aktivis hak asasi manusia Aljazair dan mantan diplomat, Muhamad Larbi Zitout, menulis di Twitter: “Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan dari sebuah lukisan dan dari mana dia mendapatkannya?”, lansir MEMO (11/12/2017).
“Apa hukumnya secara Islam atas kesepakatan seperti itu menurut ulama dua Masjid Suci?” imbuhnya, mengacu pada ulama Saudi.
Beberapa laporan menuduh Pangeran Mahkota Saudi menggunakan pelelangan untuk mencuci uang, sementara yang lain mengkritik pembelian sebuah lukisan yang menggambarkan seorang nabi, yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Pada hari Jumat, kedutaan besar Saudi di Washington mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyangkal laporan media bahwa Pangeran Mahkota adalah pembeli utama lukisan tersebut.
Kedubes tersebut mengatakan dalam pernyataannya bahwa Pangeran Bader menjadi penyokong acara Louvre Abu Dhabi, dan bahwa pada tanggal 8 November, pada upacara pembukaan Louvre, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mendekati pangeran dan memintanya untuk bertindak sebagai “perantara pembeli”.
(ameera/arrahmah.com)