ARAB SAUDI (Arrahmah.com) – Sumber Al-Alam melaporkan bahwa Pangeran Khalid Bin Farhan Al-Saud telah mengumumkan pembelotannya dari keluarga kerajaan Saudi melalui sebuah pernyataan, menyerukan pangeran lainnya untuk menghentikan kebisuan mereka dan mengungkapkan kebenaran demi Allah.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (27/7/2013) tersebut, pangeran Saudi itu mengungkapkan “penderitaan”nya di bawah pemerintahan rezim Al Saud dengan menggambarkan mereka sebagai pengalaman pahit seperti diungkapkan oleh penulis twitter Saudi Mujtahid dan aktivis Saudi Saad al-Faqih, yang saat ini menetap di London.
Dia mengatakan dia bersyukur kepada Allah yang membantunya memahami kebenaran tentang rezim Saudi melalui “pengalaman pribadi langsung yang mengerikan” sehingga dia bisa merasakan penderitaan rakyat seluruh negeri.
“Dengan bangga, saya mengumumkan pembelotan saya dari keluarga Al Saudi di Arab Saudi,”
dia menulis pernyataannya.
“Rezim ini di Arab Saudi tidak berpijak dengan aturan Allah atau bahkan aturan yang ditetapkan (negara) dan kebijakan-kebijakan, keputusan-keputusan, dan tindakan-tindakannya benar-benar didasarkan pada kehendak pribadi pemimpinnya.” “Semua yang dikatakan di Arab Saudi tentang menghormati hukum dan aturan agama adalah palsu sehingga mereka bisa berbohong dan berpura-pura bahwa rezim mematuhi aturan Islam.”
Dia mengkritik keluarga kerajaan karena mempertimbangkan negara sebagai milik mereka sendiri sambil membungkam semua suara dari dalam dan luar pemerintah yang menyerukan perubahan dan reformasi.
Khalid Bin Farhan mengatakan keluarga [kerajaan] yang berkuasa telah sengaja menarik negara ke kondisi saat ini di mana teriakan orang tertindas diabaikan.
“Mereka tidak memikirkan tentang apa pun kecuali keuntungan pribadi mereka dan tidak peduli dengan kepentingan negara dan rakyat atau bahkan keamanan nasional,”
dia menambahkan.
Dia memperingatkan bahwa masalah Arab Saudi saat ini bukan [bersifat] “sementara atau dangkal” dan masalah-masalah itu tidak hanya berhenti pada masalah pengangguran, upah rendah dan distribusi kekayaan umum, fasilitas dan layanan yang tidak berdasar.
“Masalah-masalah itu mendalam dan nyata,”
katanya menambahkan bahwa masalah-masalah itu bersangkutan dengan politik dan korupsi keuangan dan penyalahgunaan kekuasaan oleh rezim dan penipuan dalam sistem parlemen dan peradilan.
Pangeran Saudi itu mengatakan segala yang oposisi pro-reformasi katakan tentang politik, ekonomi, peradilan, sosial dan kondisi keamanan negara sebagai penyalahgunaan mereka atas nilai-nilai agama adalah benar dan
“Situasi ini bahkan lebih buruk dari apa yang dikatakan dalam kritik-kritik tersebut.”
Dia menyeru kepada semua orang yang peduli akan masa depan negara itu untuk bergabung dengannya dan aliran reformasi dan memecah kebisuan mereka terhadap kejahatan Al Saud.