PARIS (Arrahmah.com) – Pameran khusus yang mengeksplorasi bagaimana perjalanan hidup para jama’ah haji bergulir dari waktu ke waktu selama ratusan tahun digelar di Paris, menampilkan karya seni, fotografi, manuskrip langka dan produk tekstil terkait ibadah haji. Pengunjung dapat melihat lebih dekat bagaimana perjalanan spiritual ummat Islam dalam berhaji.
“Kita berangkat dari potongan-potongan kecil sejarah kontemporer, jauh 1.500 tahun ke belakang, dengan emosi yang sama,” papar kurator pameran Omar Saghi, kepada Agence France Presse (AFP) pada Selasa (29/4/2014).
Berhaji berarti “menghadirkan diri di jantung semua Muslim,” tambahnya.
Doha memamerkan Haji melalui seni. Pameran haji ini dilaksanakan di British Museum.
Haji mengisyaratkan pesan damai universal
Pameran yang dibuka di Paris oleh Arab World Institute, dengan judul “Haji: perjalanan ke jantung Islam”, merupakan kemitraan antara Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz di Riyadh.
Pameran yang akan berlangsung hingga 10 Agustus ini, menampilkan perubahan yang telah terjadi pada perjalanan ibadah haji dan kota Mekah, sekitar 1.500 tahun setelah Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wassalaam menerima wahyu dari Allah.
Pada awalnya, peziarah datang dengan mengendarai unta atau berjalan kaki dalam jumlah ribuan. Sekarang, jutaan ummat Islam melakukan perjalanan ke Mekah setiap tahun, berangkat dengan perahu, bis dan pesawat udara dengan jumlah yang terus meningkat.
Seiring penemuan moda transportasi baru dan kemajuan teknologi selama beberapa abad terakhir, jumlah jamaah haji pada tahun 2012 mencapai lebih dari tiga juta jamaah haji, 1,6 juta dari mereka datang melalui udara.
Arti spiritual dari haji, bagaimanapun, tetap sama. Museum menonjolkan aspek manusiawi berupa objek benda yang terkait haji, seperti aneka kartu identitas jama’ah haji, beragam botol air, buku panduan dan souvenir hajidariwaktu ke waktu.
Muslim dari seluruh dunia tumpah-ruah di Mekah setiap tahun untuk melakukan haji, sebagai satu bagian dari lima rukun Islam.
Haji terdiri atas beberapa ritual, yang dimaksudkan untuk melambangkan konsep-konsep penting dari agama Islam, dan untuk memperingati ujiaan yang dihadapi Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam dan keluarganya.
Setiap muslim dewasa yang berbadan sehat dan secara finansial mampu melakukan perjalanan harus melaksanakan haji setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Inspirasi
Pameran ini menampilkan miniatur proses ziarah yang kompleks selama berabad-abad, mencerminkan bagaimana haji selalu menjadi sumber inspirasi bagi para seniman.
Selain diramaikan oleh karya seniman Perancis abad ke-19 Leon Belly yang terbaru “Peziarah Pergi ke Mekah”, yang memotret deretan orang berunta dan berjalan kaki, pameran ini juga disertai instalasi seni kontemporer.
Sebuah “peta” yang ditulis dengan pena tinta menggambarkan kekuasaan Kekaisaran Usmani dengan Mekah sebagai pusatnya, menunjukkan sebuah kota yang jarang penduduknya melingkupi Masjidil Haram (Masjid Suci) yang menggambarkan perubahan dari masa ke masa.
Saat ini, masjid tersebut merupakan yang terbesar di dunia, seluas 350.000 meter persegi.
Sebuah karya fotografi skala besar oleh Ahmed Mater, seorang seniman Saudi, menunjukkan masjid seperti saat ini dengan latar depan penuh dengan crane membungkuk di atas bangunan yang belum selesai.
Di latar belakangnya, nampak kompleks menara Abraj Al-Bait yang berjajaran dengan gunung-gunung di kejauhan.
Menara yang terbesar dikenal sebagai Makkah Royal Clock Tower, tingginya 601 meter, enam kali lebih tinggi daripada Big Ben di London.
Pameran ini bukan event internasional pertama yang menampilkan perjalanan haji kaum Muslimin.
Oktober lalu, sebuah pameran khusus tentang haji dengan tajuk “Journey Through Art” diluncurkan di Qatar, menawari penunjung interpretasi lokal dari ziarah Muslim ke Mekah.
Pada tahun 2012, British Museum juga pernah menyelenggarakan pameran besar tentang ibadah haji kaum Muslimin untuk mengedukasi non-Muslim tentang salah satu bagian dari lima rukun Islam. Pameran diharapkan menjadi jalan hidayah dan memberi penerangan kepada pengunjung mengenai Islam sebagai agama rahmatan lil’alamiin. Hal tersebut dibuktikan dengan beragamnya suku bangsa yang mengamalkan ibadah haji di satu waktu tertentu.
Pameran yang diselenggaraan Kerajaan Inggris, disebut sebagai pameran haji yang terbesar di dunia, mencatat beberapa rute utama yang telah diikuti umat Islam selama berabad-abad untuk sampai ke Mekah. (adibahasan/arrahmah.com)