NEW YORK (Arrahmah.com) – Kontes menggambar kartun Nabi Muhammad yang digelar di Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS) memicu insiden penembakan. Ternyata ada wanita kontroversial di balik pagelaran ini. Dialah Pamela Geller, yang juga menggagas iklan ‘Bunuh Yahudi’ di bus-bus New York.
Sebagai Presiden organisasi Amerika Freedom Defense Initiative (AFDI), Pamela Geller mensponsori kontes melecehkan itu. Pamella dan AFDI punya program besar menghentikan apa yang disebutnya “Islamisasi Amerika dan Islamisasi dunia”.
“Saya anti-jihad dan anti-syariah,” ujarnya dalam wawancara dengan CNN, Selasa (5/5/2015).
Geller kerap menggunakan kata-kata biadab dalam menggambarkan aksi kekerasan yang dilakukan muslim. Lewat blog pribadinya Atlas Shrugs, Geller mempromosikan kebebasan berbicara dan berekspresi. Bahkan kini dia mendeklarasikan “perang” pasca penembakan 2 korban pada kontes penistaan nabi Ahad lalu (3/5), sebagaimana dilansir The Guardian.
“Jihad itu biadab,” tutur Geller.
Salah satu pembicara dalam kontes tersebut, Geert Wilders, seorang politisi Belanda yang juga anti Islam, mengatakan budaya Yahudi-Kristen jauh lebih superior dari budaya Islam. Salah satunya adalah soal selera humornya.
“Islam tidak mengakomodasi kebebasan berbicara, karena kebebasan berbicara akan menunjukkan betapa salahnya Islam itu. Islam tidak membolehkan humor karena humor akan menunjukkan kebodohan mereka,” tutur Geert Wilders kala itu.
Geller pun tidak mempermasalahkan opini Geert Wilders. Dia juga sependapat kalau Islam tidak suka humor. “Itu benar (soal humor-red),” kata Geller yang mengaku kritik-kritik yang dilontarkannya itu tidak ditujukan bagi penganut Islam secara general.
Geller dan AFDI juga pernah melakukan aksi anti-Islam pada tahun 2012 tak lama setelah Kedubes AS di Libya diserang lalu menewaskan 4 WN Amerika, salah satunya adalah duta besar. Mereka menempelkan iklan di kereta bawah tanah yang isinya dukungan pada “Israel”.
“Dalam peperangan orang berbudaya dan orang biadab, dukunglah orang yang berbudaya. Dukung Israel, kalahkan jihad,” demikian bunyi iklan itu.
“Saya tidak berpikir itu kontroversial,” kata Geller kepada CNN tahun 2012 lalu.
Sedangkan pada April 2015 lalu, AFDI membiayai iklan di sejumlah angkutan umum di Chicago dan San Francisco. Dalam iklan itu terlihat seorang pria dengan kepala dan wajah yang ditutupi syal tengah mengancam, di sebelahnya terdapat kutipan terkait video musik dari kelompok militan Palestina Hamas.
Kutipan itu berbunyi: “Membunuh kaum Yahudi adalah ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah.”
Lalu iklan itu melontarkan pertanyaan: “Itu adalah jihad dia. Bagaimana jihad Anda?”
Di lain pihak, menurut jurnalis senior Jamal Dajani pada laman Facebooknya, Senin (4/5), organisasi Pamela Geller yang Islamofobia, AFDI, diidentifikasi sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center. AFDI mendanai iklan-iklan di bagian besar wilayah AS untuk menginisiasi kebencian dan mempromosikan Islamofobia. Salah satu agenda AFDI yang dikemuka senada dengan argumentasi gerakan First Amendment dan kelompok kristen Klu Klux Klan.
(adibahasan/arrahmah.com)