LISBON (Arrahmah.com) – Portugal akan mengirim sekitar 60 tentaranya ke bekas koloninya, Mozambik usai negara itu diserang oleh militan Islamic State (ISIS) di kota Palma. Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Augusto Santos Silva.
“Sebuah tim yang terdiri dari sekitar 60 tentara Portugis sedang bersiap dikirim untuk ditempatkan di Mozambik selama beberapa pekan mendatang,” kata Santos Silva dalam wawancara dengan saluran TV negara RTP, seperti dilansir AFP, Selasa (30/3/2021).
“Ini akan mendukung tentara Mozambik dalam melatih pasukan khusus,” imbuhnya.
Diketahui para militan sudah melakukan serangan sejak 2017, namun pada Rabu lalu (24/3) mereka menyerang kota Palma, yang terletak hanya 10 kilometer dari lokasi proyek gas bernilai miliaran dollar.
Pada Senin (23/3), kota Palma hampir kosong seiring militan ISIS mengklaim para pendukungnya menguasai kota itu.
Militan ISIS mengklaim membunuh 55 orang anggota militer dalam serangan tersebut, sebagaimana dilansir media resmi mereka Al Amaq.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Mozambik untuk melawan terorisme dan mengalahkan militan ISIS.
“Kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Mozambik untuk melawan terorisme dan kekerasan serta mengalahkan IS,” kata juru bicara Pentagon, John Kirby sambil mengatakan “Kami juga mengutuk serangan teroris di kota Palma.”
“Serangan-serangan ini menunjukkan pengabaian terhadap kesejahteraan dan keamanan penduduk lokal yang telah sangat menderita karena taktik brutal dan serangan tanpa pandang bulu oleh para teroris,” tegas Kirby.
Kirby menolak memberikan rincian tentang bagaimana AS bekerja untuk membantu Mozambik melawan para militan tersebut.
Diketahui Mozambik merdeka dari Portugal pada Juni 1975 setelah perang berkepanjangan yang mengakhiri penjajahan selama berabad-abad. (hanoum/arrahmah.com)