TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh teroris Yahudi melakukan serangan pembakaran terhadap rumah keluarga di Tepi Barat yang diduduki pada Ahad (26/3/2023), tetapi polisi Israel mengatakan kebakaran itu tampaknya merupakan kecelakaan.
Ketegangan di Tepi Barat semakin tinggi saat warga Palestina merayakan bulan suci Ramadan di tengah gelombang kekerasan, termasuk serangan senjata pada Sabtu di mana dua tentara Israel terluka dan razia penangkapan oleh tentara Israel hampir setiap malam.
Tidak ada yang terluka dalam kebakaran dini hari di Sinjel. Ahmed Awashreh, pemilik rumah yang rusak parah, mengatakan dia terbangun oleh suara jendela yang pecah dan berhasil mengeluarkan keempat anak dan istrinya sebelum api menyebar.
“Hampir saja. Saya lega saya menyelamatkan keluarga saya,” katanya, dikutip dari Reuters (26/3).
Seorang warga Sinjel yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat mobil yang penumpangnya dia kenali sebagai pemukim Israel di dekatnya beberapa menit sebelum kejadian.
Kementerian Luar Negeri Palestina menyalahkan insiden itu pada “elemen teroris Yahudi”, tetapi polisi Israel, yang mengirim penyelidik ke tempat kejadian, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebakaran itu “kemungkinan besar disebabkan karena korsleting dan bukan penyalaan yang disengaja”.
Sebagian besar negara menganggap permukiman Yahudi, yang mengambil tanah Palestina mencari negara, ilegal. Israel membantah hal ini.
Kelompok militan Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengklaim penembakan pada Sabtu malam di Huwara, 13 km (8 mil) dari Sinjel, yang melukai dua tentara. Ini adalah ketiga kalinya dalam sebulan orang Israel ditembaki di sana.
Dalam serangan 26 Februari, seorang pria bersenjata dari kelompok militan Hamas membunuh dua bersaudara dari pemukiman Yahudi terdekat saat mereka duduk di dalam mobil. Itu memicu amukan balas dendam oleh pemukim di mana seorang Palestina terbunuh dan properti dibakar.
Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat dan membunuh lebih dari 250 warga Palestina, termasuk pejuang dan warga sipil, sementara lebih dari 40 warga Israel dan tiga warga Ukraina tewas dalam serangan Palestina.
Dalam penggerebekan semalam di Tepi Barat, pasukan Israel menangkap tiga tersangka militan, kata tentara pada Ahad. (hanoum/arrahmah.id)