Oleh: Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi
(Arrahmah.id) – Palestina tidak akan ditaklukkan oleh orang yang pernah menjualnya. Sebab siapa yang telah menjual sesuatu, maka ia telah mencabut cintanya darinya. Penaklukan hanya mungkin terjadi dari tangan orang-orang yang benar-benar menginginkannya dan tidak pernah berhenti merindukannya. Sementara orang yang menjualnya, telah menukarkannya dengan dunia. Dan barang siapa menjual sesuatu dengan uang, tidak akan mampu membelinya kembali dengan darah.
Allah telah memberitakan tentang kehancuran Yahudi dari bumi Palestina dan lenyapnya mereka dari tanah tersebut. Namun, hal itu tidak akan terjadi kecuali melalui jalan yang telah ditetapkan oleh Allah, yakni keimanan dan perjuangan. Dan janji Allah tidak akan pernah diberikan kepada umat yang tidak sungguh-sungguh dalam menapaki jalannya.
Yahudi dan orang-orang yang enggan berjuang dari kalangan umat ini tidak pernah menang karena keberanian atau kekuatan mereka. Jika mereka tampak memiliki kekuasaan, itu bukan karena kehebatan mereka, melainkan karena kelemahan umat Islam sendiri. Kemenangan mereka bukan buah dari keberanian, tetapi akibat dari lemahnya tekad dan hilangnya semangat juang di tengah-tengah kita. Sepanjang sejarah, mereka tidak pernah menaklukkan apa pun. Mereka hanya mengambil alih wilayah yang telah diserahkan dan dilepaskan oleh para pengkhianat.
Yahudi tidak membutuhkan pasukan besar atau kekuatan tempur yang dahsyat untuk mengalahkan umat ini. Mereka hanya memerlukan rasa aman, yang mereka dapatkan dari keberadaan para munafik di barisan kaum Muslimin. Dukungan dari para pengkhianat dalam tubuh umat jauh lebih berbahaya daripada kekuatan apa pun yang dimiliki oleh musuh dari luar. Maka waspadalah terhadap kaum munafik, karena merekalah penyebab utama dari setiap keterlambatan kemenangan.
Pada masa Rasulullah ﷺ, kemenangan umat Islam pernah tertunda karena keberadaan kaum munafik. Hari ini, kemenangan tertunda lebih lama karena kemunafikan telah menyebar lebih luas dan mengambil banyak bentuk. Mereka melemahkan barisan, meruntuhkan semangat, dan menyebarkan pesimisme. Mereka itulah dinding yang menghalangi umat dari pertolongan Allah.
Selama Yahudi belum menguasai umat Islam sepenuhnya, itu karena mereka belum sepenuhnya menguasai para munafik. Namun apabila kaum munafik telah dikuasai oleh mereka, maka umat ini pun akan mudah ditaklukkan. “Sesungguhnya kalian ditimpa kehinaan karena kalian meninggalkan jihad. Jika kalian kembali kepada jihad, maka Allah akan mengembalikan kemuliaan kalian dan menjadikan kalian mulia di hadapan manusia.”
Penjualan yang paling memalukan setelah Makkah dan Madinah adalah penjualan atas tanah Syam. Dan Palestina adalah bagian dari tanah yang diberkahi itu, yang disebut dalam wahyu. Maka barang siapa menjual Palestina, sesungguhnya ia telah menjual agamanya sendiri. Ia telah melepas kehormatan Islam dan menanggalkan ikatan akidah. Sebab Palestina tidak bisa dipisahkan dari Islam. Tidak akan tegak negara Islam kecuali dengan tegaknya Palestina. Dan tidak akan lurus Islam kecuali dengan lurusnya urusan khilafah. Dan khilafah tidak akan mungkin tegak kecuali jika Palestina telah kembali ke pelukan umat yang beriman.
(Samirmusa/arrahmah.id)