YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sekitar 70 persen obat-obatan untuk penyakit kronis dan 75 persen dari mereka untuk pengobatan kanker dan penyakit darah tidak tersedia di Jalur Gaza yang terkepung, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Berbicara kepada Kantor Berita Quds, Ashraf Al-Qudra mengatakan situasi perawatan kesehatan di Jalur Gaza memburuk dengan cepat, menambahkan bahwa pasien Palestina menderita akibatnya.
“Susu untuk anak-anak yang sakit juga tidak tersedia,” kata Al-Qudra, menyerukan kepada organisasi-organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk “menyelamatkan pasien Palestina, mengirim obat-obatan dan memungkinkan pasien untuk melakukan perawatan”.
Dia juga menuntut kementerian kesehatan di Tepi Barat untuk menyediakan Jalur Gaza dengan obat-obatan secara teratur dan menyerukan pembukaan perlintasan perbatasan.
Menurut Al-Qudra, sistem perawatan kesehatan di Jalur Gaza juga menderita kekurangan bahan bakar yang diperlukan untuk mengoperasikan generator di 13 rumah sakit umum dan 54 pusat perawatan primer yang membutuhkan 450.000 liter solar per bulan.
Sebanyak 56 pasien meninggal pada 2017 karena kekurangan obat-obatan, Al-Qudra menambahkan.
(fath/arrahmah.com)