RAFAH (Arrahmah.id) — Seorang anak Palestina berusia 15, Hussam Al Attar, berhasil menciptakan listrik yang bisa menerangi tenda keluarganya di kamp pengungsian Rafah. Dia pun akhirnya ramai dijuluki Newton dari Gaza.
Dibutuhkan lebih dari dua upaya sebelum Hussam berhasil menghasilkan listrik untuk menerangi tenda keluarganya yang mengungsi di Rafah
Dia mengatakan mereka menghabiskan 20 hari hidup dalam kegelapan di tenda.
“Saya merasa kasihan pada orang tua dan saudara saya karena kegelapan total di sini, jadi saya berpikir untuk membuat ini untuk meringankan penderitaan yang kami alami…,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera (8/2/2024).
Al Attar dikenal karena menemukan barang-barang bekas dan kemudian membuat sesuatu dari barang tersebut sehingga dapat digunakan.
“Saya membuat kincir angin yang menghasilkan tenaga listrik,” jelas Al Attar dalam wawancara lain ketika ditanya apa penemuan terbarunya
“Dan di sini kami hidup dalam kegelapan dan tragedi, dan roket menimpa kita, oleh karena itu, saya berpikir untuk menciptakan cahaya, dan melakukannya,” katanya.
Bangga dengan prestasi putranya, ibu Hussam berkata: “Ini adalah generasi Palestina yang tidak akan terkalahkan. Ini adalah generasi yang mencari kehidupan di tengah kegelapan dan kematian.”
Prestasi Al Attar adalah satu lagi simbol harapan dan ketabahan yang tak tergoyahkan dalam menghadapi kehancuran total di wilayah kantong yang terkepung.
“Pesan saya adalah untuk mencabut blokade di Gaza, membangun kembali rumah-rumah…,” kata Al Attar. “Dan agar ada yang mendukung saya untuk lebih mengembangkan bidang saya… agar saya bisa menjadi insinyur kelistrikan, Insya Allah.” (hanoum/arrahmah.id)