JALUR GAZA (Arrahmah.id) – Pejabat Palestina pada Senin (8/8/2022) menyerukan untuk membangun kembali wilayah tepi laut dan mengakhiri blokade “Israel” yang telah mengungkung Gaza selama 15 tahun.
Seruan itu datang satu hari setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir mulai berlaku untuk mengakhiri tiga hari serangan udara “Israel” di Gaza dan tembakan roket pembalasan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, setidaknya 45 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 360 lainnya terluka akibat serangan “Israel”.
“Agresi terakhir menyebabkan 18 unit rumah hancur, 71 lainnya tidak dapat dihuni, dan 1.675 rusak sebagian,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Naji Sarhan dalam konferensi pers di Kota Gaza, seperti dilansir Anadolu Agency.
Dia mengatakan kementeriannya tidak menerima dana yang dijanjikan untuk membangun kembali sekitar 2.200 unit rumah yang dihancurkan oleh serangan “Israel” tahun lalu di Gaza.
“Biaya membangun kembali unit-unit perumahan ini diperkirakan sekitar $100 juta,” tambahnya.
Juru bicara pemerintah Salama Marouf menyerukan untuk mengakhiri blokade “Israel” terhadap penduduk Gaza.
“Kami mengimbau masyarakat internasional untuk mencabut blokade yang diberlakukan di Gaza,” tambahnya.
Dihuni sekitar 2,3 juta orang, Gaza telah terseok-seok di bawah blokade “Israel” yang melumpuhkan sejak 2007, yang sangat mempengaruhi mata pencaharian di wilayah tepi laut.
Ghazi Hamad dari Kementerian Pembangunan Sosial mengatakan serangan “Israel” baru-baru ini “telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sulit di Gaza.”
“Agresi berulang mencerminkan kebijakan ‘Israel’ untuk membuat Jalur Gaza tetap lelah dan berada di bawah tekanan,” tambahnya. (rafa/arrahmah.id)