(Arrahmah.com) – Pemandangan keindahannya menyanderamu saat engkau melihat hamparan perkebunan hijau dari rumpun-rumpun dengan cabang-cabang pohon kurma tinggi di lembah Jericho, Na’ima, Jiftlik, Tubas, Qabatiya, Bayyadah dan lembah Yordan utara.
Perkebunan ini menghasilkan ribuan ton kurma Palestina yang terkenal, yang merupakan swasembada warga di wilayah Palestina, sementara jumlah besar surplus produksi diekspor ke sekitar dua puluh negara.
Perkembangan nyata
Produksi kurma di Palestina merupakan sektor yang menjanjikan, sebagaimana dikatakan Makmun Jasser, ketua Asosiasi Petani Kurma Palestina, dan menjadi perhatian dan mengalami pengembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Sektor perkebunan kurma di Palestina sedang mengalami perkembangan dalam produksi dan penyerapan tenaga kerja, membuka pasar-pasar baru dan swasembada, sebuah sektor yang patut mendapat perhatian. Sektor ini merupakan minyak Palestina berikutnya, dan akan meningkatkan tingkat pendapatan bruto nasional,” kata Jasser dalam sebuah wawancara eksklusif dengan koresponden Pusat Informasi Palestina.
Jasser menekankan bahwa kurma Palestina di ekspor ke 20 negara, yang terakhir ke Indonesia, yang menerima kurma Palestina tanpa memberlakukan cukai untuk mendukung petani Palestina.
Kualitas
Para petani di Lembah Yordan saat ini telah meningkatkan penanaman kurma dan perhatiannya pada sektor ini. Hassan Natsheh, direktur Departemen Pengembangan Pertanian di Kementerian Pertanian Palestina, mengatakan bahwa sektor perkebunan kurma di Lembah Yordan, terutama di utara, mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan.
Dia menyatakan bahwa sektor ini mencakup sekitar 370 ribu pohon kurma. Kondisi yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Jumlah kebutuhan tenaga kerja di sektor ini sekitar 6.200 pekerja dan buruh. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat di tahun-tahun mendatang sekitar 12 ribu pekerja sampai 17 ribu pekerja.
Dalam sebuah wawancara eksklusif kepada koresponden Pusat Informasi Palestina, Natsheh mengatakan, “Tingkat produksi kurma dari wilayah Palestina pada 2017 mencapai 17 ribu ton. Sementara produksi tahun 2018 ini diperkirakan akan meningkat hingga 20 ribu ton.”
Kurma yang dihasilkan para petani Lembah Yordan mejadi pesaing utama kurma yang dihasilkan para petani Israel. Di mana kurma Palestina dijual dengan harga kurang 20-30% dari harga kurma Israel.
15 ribu acre
Natsheh melihat bahwa Palestina menjadi penghasil kurma setelah entitas Zionis, Yordania dan California. Sekitar 15 ribu acre lahan pertanian kurma ada di Jericho dan Lembah Jordan utama. Setiap satu acre (sama dengan 1000 meter persegi), ditanami 14 pohon kurma. Satu pohon kurma yang berumur 8 tahun menghasilkan lebih dari 100-120 kg kurma, harga pemasaran satu kilo 6-7 dolar.
Naim Issawi, produsen kurma senior Palestina, menganggap proses produksi kurma efektif dimulai pada tahun 2006. Dengan sekitar 16 ribu pohon kurma di Jericho dan Lembah Jordan di atas tanah seluas 1100 acre.
Dia berpendapat bahwa budidaya kurma merupakan tantangan bagi permukiman Yahudi, terutama karena kurma-kurma tersebut ditanam di wilayah zona “c” (yang secara administrasi dan keamanan berada di bawah militer penjajah Zionis), wilayah di mana tidak diperbolehkan untuk membangun di dalamnya, sehingga budidaya kurma sarana untuk melindungi tanah itu.
Issawi menyatakan ada sekitar 1,2 juta tunas kurma yang siap untuk ditanam dan siap masuk ke area produksi, yang akan menghasilkan sekitar 73 ribu ton baru. Hal ini nantinya akan menyediakan sekitar 25 ribu lapangan pekerjaan baru.
Issawi menyatakan bahwa tingkat laba bersih mencapai 25% dari total produksi umum.
Sumber: Pusat Informasi Palestina
(ameera/arrahmah.com)