Di akhir Januari 2009, rumah Dardunah yang terletak di antara Jabal Al-Kashif dan Jabal Ar-Rais di jalan raya Qaram, didatangi oleh sepasukan tentara Yahudi. Seperti biasa semua anggota keluarganya tengah berkumpul di ruang tengah rumah mereka.
Anak dari keluarga ini diinterogasi dengan pertanyaan, apa warna seragam yang dipakai oleh pasukan Al-Qassam? Dia diinterogasi selama tiga hari dan mendapatkan pertanyaan yang selalu sama dan anak tersebut menjawab dengan jawaban yang selalu sama pula, yaitu warna hitam.
“Hei pembohong! Tentara Al-Qassam mengenakan pakaian putih,” teriak tentara Yahudi Zionis dengan marah. Anak itu terkejut karena ia tidak pernah melihat Al-Qassam mengenakan pakaian putih.
Menurut salah satu pejuang Brigade Al-Qassam, Multaqa Al-Qasami, memang terdapat “pejuang lainnya” yang bersama-sama mereka memerangi Yahudi dan kejadian ini juga terjadi terhadap supir ambulans yang dihentikan oleh pasukan Yahudi. Mereka bertanya apakah dia dari kamp Hamas atau Fatah? Supir itu menjawab ia tidak dari kamp manapun, ia hanya seorang supir ambulans.
“Kelompok yang mengenakan seragam putih di belakang Anda sekarang, mereka dari kamp apa?” tanya tentara Yahudi lagi.
Pengemudi ambulans itu bingung karena ia tidak melihat siapapun di belakangnya. Dia mengatakan dengan jujur bahwa ia tidak tahu tentara apa yang tengah dibicarakan.
Seorang penduduk desa Ta Al-Islam yang ingin menyelamatkan diri dari serangan Israel menemukan sejumlah pejuang yang tengah menangis di tangga sebuah apartemen yang setengah hancur.
“Mengapa kalian menangis?” tanyanya.
“Kami tidak takut kepada Yahudi tapi kami menangis karena di medan pertempuran terdapat sekelompok pejuang dengan seragam putih, bertempur dengan sangat gagah. Kami tidak tahu dari mana mereka berasal dan siapa mereka,” jelas salah seorang pejuang.
Misteri mengenai pasukan dengan seragam putih telah disadari oleh Israel, stasiun televisi Channel 10, dalam program mereka menampilkan kisah tentang seorang tentara Israel yang matanya menjadi buta karena seorang pejuang dengan seragam putih melemparkan pasir ke matanya ketika Israel meluncurkan serangan terhadap para pejuang Palestina.
Stasiun televisi yang sama juga menyiarkan cerita tentara tentara Israel yang memerangi pasukan dengan seragam putih yang berjenggot dan tidak mati bahkan ketika ditembak secara membabi buta.
Khatib Masjid Izzudin Al-Qassam di wilayah Nashirat, Gaza pernah tampil di TV Al-Quds. Menurut Khatib, seorang pejuang tengah membangun perangkap dan tiba-tiba helikopter Israel menjatuhkan sejumlah besar tentara mereka, disertai dengan tank lapis baja. Pejuang itu ingin kembali ke tempat persembunyiannya karena ia berpikir bahwa jebakan yang ia buat tidak akan memberikan efek yang akan berpengaruh dengan tentara-tentara itu. Baru saja dia ingin meninggalkan tempat tersebut ketika tiba-tiba ia mendengar suara berkata, “Tetap di tempat Anda, Allah akan menguatkan Anda.”
Suara bisa terdengar berulangkali, membuat pejuang itu terpaku, tidak bergerak ke manapun. Dia memandang sekeliling, mencoba mencari sumber suara, namun tidak menemukan orang lain di sekelilingnya.
Begitu tank-tank itu melewati posisi dimana jebakan ditanam, ledakan yang sangat kuat terjadi mengakibatkan semua tank Israel hancur berkeping-keping.
Sementara itu seorang pejuang, Abu Mujahid yang berjaga-jaga di pos ketika ia mendengar ledakan sangat kuat, ia juga mendengar seseorang mengucapkan tasbih, sedangkan tidak ada seorangpun disekitarnya.
Sementara itu di Gaza selatan, di Maghraqah, beberapa pejuang meletakkan bom jebakan. Tiba-tiba kabel terpotong dan tank-tank musuh sudah sangat dekat. Mustahil bagi mereka untuk pergi dan kembali menyambungkan kabel. Beberapa dari mereka menangis karena sedih tidak dapat meledakkan tank-tank
Yahudi. Tidak ada yang dapat mereka lakukan saat itu, dan beberapa dari mereka berdoa :
“Ya Allah seperti Anda tidak memberikan kami kesempatan untuk menghadapi mereka, tolong, hentikan mereka dari memiliki kesempatan yang sama.”
Sesungguhnya atas kebesaran Allah, pada subuh saat itu, sebuah ledakan kuat terjadi di lokasi dimana jebakan ditanam. Banyak pasukan Yahudi terbunuh saat itu. Jika diteliti, tidak ada satupun bom yang mereka tanam meledak, lalu darimana ledakan berasal?
Seorang pejuang Palestina menceritakan tentang kejadian aneh lainnya, saat sedang bertugas di Jabal Rais, merpati terbang rendah dan membuat suara yang aneh. Darimana itu berasal, tidak ada yang tahu, semua Mujahidin bersembunyi ketika mendengar suara merpati.
Pada tengah malam, seekor anjing pendeteksi milik Israel, mendeteksi lokasi penyimpanan senjata dan tempat persembunyian para pejuang Palestina. Para pejuang mulai panik, tetapi salah satu dari mereka berkata kepada anjing tersebut :
“Kami adalah Mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap di tempat ini, silakan menjauh. Jangan menimbulkan masalah bagi kami.”
Tiba-tiba, anjing itu duduk dan menjulurkan kaki depan sementara lidahnya keluar. Mujahidin terkejut. Salah satunya mendekati anjing terlatih dan memberikan beberapa kurma. Anjing itu memakannya dan kemudian meninggalkan Mujahidin yang kebingungan.
Ini bukan misteri, semuanya adalah bantuan dari Allah SWT yang Maha Kuasa. Kisah-kisah ini kami ambil dari situs theunjustmedia. (haninmaza/arrahmah.com)