RAMALLAH (Arrahmah.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada Kamis (25/7/2019) bahwa ia telah memutuskan untuk berhenti mengimplementasikan perjanjian dengan “Israel” di tengah memburuknya hubungan antara kedua belah pihak.
“Kami mengumumkan keputusan kepemimpinan untuk berhenti mengimplementasikan perjanjian yang ditandatangani dengan pihak ‘Israel’,” katanya setelah pertemuan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di kota Ramallah, Tepi Barat, lansir Daily Sabah.
Mekanisme akan ditetapkan untuk mengimplementasikan keputusan tersebut, kata Abbas.
“Kami tidak akan tunduk pada perintah dan memberlakukan kesepakatan yang memberlakukan kekerasan di Yerusalem dan di tempat lain,” katanya, mengacu pada pembongkaran puluhan rumah Palestina di Yerusalem Timur.
Presiden Palestina mengatakan langkah itu dilakukan setelah desakan otoritas pendudukan “Israel” untuk mengabaikan perjanjian yang ditandatangani dengan pihak Palestina.
Abbas meminta komunitas internasional untuk mengambil sikap terhadap pelanggaran yang dilakukan otoritas “Israel” di wilayah Palestina.
Dia menegaskan sudah waktunya untuk mengimplementasikan perjanjian Kairo 2017 yang ditengahi oleh Mesir, merujuk pada kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani antara partai politik Palestina Hamas dan Fatah.
Pada Senin (22/7), buldoser disertai ratusan tentara “Israel” menyerbu wilayah Wadi Homs di Yerusalem Timur dan mulai meruntuhkan beberapa bangunan di daerah itu.
Pihak berwenang “Israel” mengklaim bahwa bangunan itu dibangun tanpa izin. (rafa/arrahmah.com)