ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Negara boneka Pakistan telah menunjuk kepala intelijen baru, posisi ini dianggap sebagai yang paling kuat kedua di tubuh militer setelah panglima militer.
Rizwan Akhtar, yang dianggap sebagai sekutu dekat panglima militer akan mengambil alih posisi kepala di Inter-Service Inteligence (ISI) pada bulan depan.
Kepala badan intelijen adalah salah satu posisi paling penting di Pakistan untuk perang melawan kelompok bersenjata, salah satunya Mujahidin Taliban Pakistan dan afiliasinya.
Meskipun ISI secara resmi melapor kepada Perdana Menteri, namun pada kenyataannya badan ini dikendalikan oleh panglima militer yaitu Jenderal Raheel Sharif, lansir Al Jazeera pada Senin (22/9/2014).
Akhtar sebelumnya adalah kepala paramiliter Rangers di provinsi tenggara, provinsi Sindh, di mana ia memimpin operasi besar melawan kelompok bersenjata dan geng kriminal di Karachi, pusat keuangan negara.
Operasi tersebut diklaim telah berhasil mengurangi tingkat kejahatan, namun mendapat kritikan dari aktivis hak asasi manusia atas tuduhan pembunuhan ekstra yudisial dan penyiksaan. (haninmazaya/arrahmah.com)