BALOCHISTAN (Arrahmah.id) — Korban tewas akibat ledakan besar di sebuah masjid di Pakistan telah bertambah menjadi 59 orang. Pemerintah Pakistan berjanji untuk menemukan pelakunya, dan juga menuduh badan intelijen India terlibat dalam ledakan bom bunuh diri tersebut.
Wasim Baig, juru bicara departemen kesehatan di provinsi Balochistan tempat serangan itu terjadi, mengatakan pada hari Sabtu bahwa tambahan tujuh orang telah meninggal di rumah sakit. Ia menambahkan bahwa masih banyak pasien dalam kondisi kritis, sehingga kematian berpotensi bertambah.
Ledakan pada hari Jumat lalu menghancurkan sebuah masjid di distrik Mastung di provinsi Balochistan. Seorang individu meledakkan diri di dekat kendaraan polisi, di mana orang-orang sedang berkumpul untuk prosesi Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dilansir TRT World (1/10/2023), para pejabat Pakistan telah lama menuding India mensponsori kelompok-kelompok kekerasan di Pakistan. Klaim tersebut selalu dibantah India.
“Masyarakat sipil, militer dan semua lembaga lainnya akan bersama-sama melakukan serangan terhadap unsur-unsur yang terlibat dalam bom bunuh diri di Mastung,” kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Sarfaraz Bugti kepada awak media di ibu kota Balochistan, Quetta.
“RAW terlibat dalam serangan bunuh diri itu,” tambahnya, merujuk pada badan intelijen India, Research & Analysis Wing.
“Semua insiden besar yang terjadi di Balochistan sebelum kejadian ini semuanya telah terungkap. RAW India berada di balik semua ini, begitu juga dengan kekuatan lain yang ingin mengguncang Pakistan,” ucap Bugti.
Kementerian Luar Negeri India dan juru bicara pemerintah New Delhi belum segera menanggapi permintaan komentar. (hanoum/arrahmah.id)