ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan menyatakan pada hari Kamis (4/2) bahwa pihaknya dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan rekonsiliasi di Afghanistan dan bersedia untuk membantu usaha-usaha perdamaian yang dipimpin oleh pemerintah Afghanistan.
Presiden Afganistan Hamid Karzai memenangkan dukungan untuk melakukan perdamaian baru dan melakukan program rekonsiliasi dengan Taliban dalam konferensi London bulan lalu yang bertujuan untuk mencari solusi bagi negara yang dilanda perang tersebut.
“Kami sepenuhnya setuju bahwa rekonsiliasi dan reintegrasi di Afghanistan adalah elemen penting untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di negara itu,” jurubicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Abdul Basit, mengatakan kepada wartawan.
“Kami benar-benar yakin bahwa Pakistan dapat membantu dalam proses ini. Kami ingin pemerintah Afghanistan melihat bagaimana mereka mampu untuk memimpin proses ini. Hal ini juga agar Afghanistan dapat menentukan peran apa saja yang dapat dimainkan oleh negara-negara lain.”
“Pakistan siap membantu dengan cara apa pun sesuai permintaan…. Pakistan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan rekonsiliasi sejati ini,” ia menambahkan.
“Kami memiliki keprihatinan serius bahwa India memanfaatkan Afghanistan untuk mengguncang Pakistan,” kata Basit.
Pakistan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, semua negara itu sepakat bahwa pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan tahun 1996-2001 berhasil digulingkan oleh pasukan pimpinan Amerika setelah serangan 11 September.
Karzai bertemu dengan Raja Saudi Abdullah minggu ini dalam rangka melibatkan Arab Saudi agar bisa membujuk pemimpin Taliban untuk melakukan pembicaraan rekonsiliasi.
Sebagaimana halnya Abdul Basit, Jenderal Ashfaq Kayani, mantan direktur Inter-Services Intelligence, mengatakan perdamaian di Afghanistan sangat penting bagi kepentingan jangka panjang Pakistan.
Kayani bahkan menawarkan bantuan dalam pelatihan pasukan keamanan Afghanistan, sebagai salah satu kunci yang seharusnya dikuasai jelang direalisasikannya strategi penarikan pasukan AS di Afghanistan. (althaf/afp/arrahmah.com)