ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Militer boneka Pakistan menolak klaim pakar militer barat yang menyatakan bahwa mujahidin Taliban telah menyerang instalasi nuklir sejak dua tahun lalu.
Juru bicara militer Mayor Jenderal Athar Abbas mengatakan pada hari Rabu (12/8) bahwa negerinya tidak memiliki satu pun alasan yang menyebabkan nuklirnya jatuh ke tangan Taliban.
Ungkapan ini muncul setelah Shaun Gregory, salah seorang profesor di Unit Riset Keamanan Pakistan, Universitas Bradford, menulis sebuah artikel yang menggambarkan ada sekurangnya tiga serangan yang diarahan ke basis militer yang juga merupakan tempat penyimpanan rahasia nuklir.
Serangan terbaru, menurut Gregory, terjadi pada Agustus 2008 melalui aksi bom syahid. Pada waktu yang bersamaan, beberapa gerbang masuk menuju instalasi nuklir inti, Wah Cantonment Ordnance Complex, pun diledakkan.
Abbas menyebut isi artikel itu bohong, dengan mengatakan tidak ada basis nuklir yang memiliki nama yang sama dengan yang disebutkan Gregory dalam artikelnya. “Pada kenyataannya, semua itu tidak benar.”
Begitu khawatirnya AS dan negara-negara sekutu barat lainnya pada nuklir Pakistan. Bahkan mereka sering mewanti-wanti penguasa munafik Pakistan agar instalasi senjata pemusnah massal itu tidak jatuh ke tangan mujahidin Taliban. (Althaf/prtv/arrahmah.com)