ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Perdana menteri Pakistan telah mengumpulkan berbagai partai politik untuk pembicaraan darurat mengenai situasi di wilayah barat laut negeri tersebut, dimana pasukan keamanan pemerintah telah diklaim memasuki dua titik pertahanan Taliban.
Yusuf Raza Ghilani mengatakan angkatan bersenjatanya akan tetap tinggal di lembah Swat hingga lebih dari satu juta pengungsi dapat kembali dengan selamat.
“Operasi melawan teroris sedang berlangsung dengan lancar dan mereka yang menghancurkan perdamaian bangsa sedang melarikan diri dalam samaran,” kata Gilani dalam pembukaan kepada semua partai peserta konferensi, Senin (18/5).
Dalam konferensi tersebut, perwakilan lebih dari 40 partai nasionalis dan relijius. diberi penjelasan mengenai serangan yang terjadi terus-menerus di lembah Swat. Pembahasan yang dilakukan dalam konferensi tersebut pada dasarnya adalah bagaimana membentuk aksi kampanye nasional berdasarkan kedaulatan Pakistan. Dengan kata lain, tanpa bantuan dari luar, Pakistan harus mampu menghadang perlawanan para mujahidin.
Tentara mengatakan pada Minggu (17/5), mereka telah bertempur melawan para muajhidin di pinggiran Mingora, kota utama di Swat, dan sudah memasuki dua kota lain yang dipegang oleh Taliban.
Muslim Khan, juru bicara Taliban Swat, mengatakan pada kantor berita Associated Press bahwa para mujahidin memang dipersiapkan untuk menghadapi serangan gencar macam apapun.
“Kami akan memperjuangkan pelaksanaan undang-undang Islamiah hingga nafas kami berakhir,” katanya.
“Kami memastikn diri kami ada di jalur yang benar.”
Sekitar 15.000 personil angkatan perang keamanan mengklaim sedang menghadapi antara 4.000 sampai 5.000 orang mujahidin Taliban di Swat, menurut militer.
Pemerintah mempropagandakan kebohongan dengan mengatakan sekitar 1.000 mujahidin tewas selama 23 aksi penyerangan yang dilakukan oleh pasukannya. (Althaf/arrahmah.com)