ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan pernyataan resmi yang memprotes serangan pesawat tak berawak AS yang diduga menewaskan Amir Taliban Syeikh Mullah Mansour di provinsi Baluchistan pada 21 Mei dan menyebutnya sebagai “pelanggaran kedaulatan.”. Pertanyaan itu juga mengungkapkan bahwa perdana menteri dan kepala staf militer hanya diberitahu setelah kejadian, sebagaimana dilansir LWJ, Senin (23/5/2016).
Pakistan secara resmi telah memprotes beberapa serangan pesawat tak berawak AS yang terjadi sebelum-sebelumnya, khususnya ketika pemimpin Taliban menjadi target.
Pernyataan tersebut dirilis pada 22 Mei di situs Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Kecaman Pakistan terhadap serangan udara AS yang menargetkan Mansour bukan hanya kali ini saja. Sebelumnya, pemerintah Pakistan telah mengeluarkan berbagai protes. Beberapa penyataan publik seperti ini telah dirilis ketika AS menargetkan anggota Taliban atau kelompok-kelompok lain yang didukung oleh unsur-unsur yang kuat dan berpengaruh dari militer, Direktorat Intelijen, dan pemerintah Pakistan.
Kelompok-kelompok ini, seperti Taliban Afghanistan, Jaringan Haqqani, Kelompok Hafiz Gul Bahadar, dan Kelompok Mullah Nazir, di Pakistan kerap disebut sebagai “Taliban yang baik” karena mereka tidak menganjurkan untuk menyerang negara Pakistan.
Pemerintah Pakistan bahkan terkadang mengutuk serangan udara AS yang telah membunuh para pemimpin Al-Qaeda. Misalnya, Departemen Luar Negeri Pakistan mengaku keberatan atas serangan pesawat tak berawak AS pada tanggal 30 Oktober 2014 di Waziristan Selatan yang membunuh “Adil” seorang komandan al-Qaeda Arab.
Adil terbunuh bersama dengan seorang komandan Jaringan Haqqani yang dikenal sebagai Abdullah Haqqani.
(ameera/arrahmah.com)