SWAT (Arrahmah.com) – Mujahidin melakukan serangan ke basis militer tentara murtadin Pakistan di wilayah Baratlaut Pakistan, Senin (22/6), dengan menembakkan roket, mortir dan senjata-senjata anti-aircraft.
Militer murtadin Pakistan membalasnya dengan melakukan serangan udara yang akhirnya menewaskan 25 sipil Pakistan dan menghancurkan gedung sekolah.
Ini adalah pertempuran terakhir yang meletus di wilayah suku di Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan setelah militer Pakistan menggembar-gemborkan akan menangkap Beitullah Mehsud, pemimpin Taliban Pakistan.
Jurubicara Mayjen Athar Abbas mengatakan, ia belum mendapat rincian informasi mengenai operasi pencarian Mehsud di Selatan waziristan.
“Tujuan kami adalah menghancurkan jaringan ini, sekolah dan tempat pelatihan yang digunakan untuk para pengebom bunuh diri berada di sana,” ujar Abbas.
Pakistan terlalu percaya diri bahwa militernya mampu mengalahkan mujahidin Taliban. Belum usai operasi militer yang mereka lancarkan di Lembah Swat, mereka sesumbar akan menangkap Beitullah Mehsud di wilayah Selatan Waziristan.
Seperti ular berkepala dua, di satu sisi mereka mengklaim keberhasilan namun di sisi lain mengemis bantuan internasional untuk menghadapi Taliban.
Sebelumnya, pada Minggu malam, mujahidin melancarkan serangan ke tiga basis militer Pakistan di Selatan dan Utara Waziristan dengan menggunakan persenjataan lengkap. Ini menandakan mujahidin Taliban Pakistan masih memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan, tidak seperti yang selama ini dilaporkan media bahwa sebagian dari mereka telah dibunuh dan sebagaian lainnya menyamar sebagai penduduk sipil dan mengungsi.
Seperti biasa, setiap mendapat serangan, militer Pakistan langsung membalasnya dengan melancarkan serangan udara, kali ini serangan udara militer murtadin Pakistan menghantam tujuh desa dan membunuh 19 orang di sana.
Tiga wanita dan tiga anak termasuk dalam korban tewas ketika Pakistan melancarkan serangan udara dan menghantam daerah Razmak. (haninmazaya/bbs/arrahmah.com)