ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan menangkap lebih dari 5.000 orang-meskipun kemudian sebagian besar dari mereka kembali dibebaskan-dua hari setelah pengeboman yang membunuh sedikitnya 72 orang yang merayakan Paskah, menurut pernyataan pejabat Pakistan pada Selasa (29/3/2016).
Penyidik masih menahan 216 orang di tahanan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, ujar Rana Sanaullah, pejabat untuk provinsi Punjab seperti dilansir Al Jazeera.
Operasi penangkapan tersebut ditujukan untuk siapa saja yang dicurigai oleh otoritas Pakistan berada di balik pemboman beberapa hari lalu yang diklaim oleh pecahan Taliban, Jamaat-ur-Ahrar.
Sanaullah mengatakan 5.221 orang telah ditahan dan 5.005 dibebaskan kemudian setelah memverifikasi identitas mereka.
Juru bicara Angkatan Darat Jenderal asim Bajwa mengatakan militer dan paramiliter melakukan razia di Punjab, provinsi terkaya dan paling padat penduduk di Pakistan, sebagai respon terhadap pemboman.
“Saat ini di Rawalpindi, Multan dan daerah lain, operasi sedang berlangsung, badan-badan intelijen, Rangers dan tentara yang melakukan operasi,” ujarnya seperti dilaporkan Al Jazeera.
Jamaat-ur-Ahrar, sebuah kelompok pecahan Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu, memperingatkan media Pakistan bahwa mereka bisa jadi sasaran berikutnya.
“Semua orang akan mendapatkan giliran dalam perang ini, khususnya budak media Pakistan,” ujar Ehsanullah Ehsan, juru bicara kelompok tersebut.
“Kami hanya menunggu waktu yang tepat.”
Pengeboman tersebut merupakan yang paling mematikan di Pakistan sejak 2014.
“Biarkan Nawaz Sharif tahu bahwa perang ini sekarang telah berada di ambang rumahnya,” ujar Ehsan di akun Twitternya. (haninmazaya/arrahmah.com)