ISLAMABAD (Arrahmah.com) — Pemerintah Pakistan mengutuk keras pembatasan shalat Jumat dan serangan terhadap tempat-tempat ibadah Muslim di India. Islamabad mendesak masyarakat internasional untuk memperhatikan meningkatnya Islamofobia, serangan kekerasan terhadap Muslim di India
Dalam sebuah pernyataan, Rabu (17/11/2021), Kementerian Luar Negeri Pakistan mengklaim pembatasan shalat Jumat dilakukan oleh kelompok Hindu radikal sekaligus partai nasionalis Hindu yang berkuasa, Partai Bharatiya Janata (BJP), di Haryana.
“Kami juga sangat prihatin atas berlanjutnya perusakan masjid dan serangan terhadap tempat-tempat shalat Muslim oleh ekstremis Sangh Parivar dengan keterlibatan negara bagian Uttar Pradesh dan Haryana yang dikuasai BJP,” kata Asim Iftikhar Ahmad, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Dalam tindakan menjijikan lainnya terhadap tempat-tempat keagamaan Muslim, kelompok radikal Hindu dilaporkan membuang kotoran sapi di beberapa tempat shalat Jumat,” tambahnya.
Selama sebulan, kelompok Hindu radikal di distrik Gurugram Haryana, berdekatan dengan ibu kota New Delhi, berusaha untuk melarang umat Islam melakukan shalat Jumat di lokasi yang ditentukan pemerintah.
Pada 29 Oktober, polisi setempat menangkap beberapa pekerja kelompok Hindu radikal di Gurugram setelah mereka mencoba mengganggu shalat.
Kemudian pada 2 November, pemerintah daerah Gurugram mencabut izin shalat Jumat di delapan dari 37 lokasi karena keberatan dari penduduk setempat, harian lokal The Indian Express melaporkan.
Serangan kekerasan terbaru terhadap Muslim dimulai bulan lalu dari negara bagian Tripura di timur laut India ketika gerombolan radikal Hindu merusak tempat ibadah dan toko Muslim.
Menurut Asosiasi Perlindungan Hak Sipil, sebuah kelompok hak-hak sipil, setidaknya 16 masjid dirusak dan rumah serta toko milik Muslim dibakar di Tripura bulan lalu. (hanoum/arrahmah.com)