ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Senat Pakistan telah dengan suara bulat mengeluarkan resolusi untuk mengutuk kontes kartun anti-Islam yang direncanakan oleh politisi sayap kanan Belanda – salah satu tindakan pertama yang diambil oleh majelis sejak pemilihan umum bulan lalu, Al Jazeera melansir pada Selasa (28/8/2018).
Para senator di majelis tinggi parlemen secara resmi memprotes pada Senin (27/8) pengumuman anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, untuk mengadakan kompetisi karikatur Nabi Muhammad di akhir tahun ini.
Dalam pidato pertamanya ke parlemen di ibu kota, Islamabad, Perdana Menteri Imran Khan yang baru terpilih bersumpah akan membawa masalah ini ke Majelis Umum PBB pada bulan September, menyebutnya sebagai “kegagalan kolektif dunia Muslim”.
“Sangat sedikit orang di Barat yang memahami rasa sakit yang harus dialami oleh Muslim akibat kegiatan-kegiatan penghujatan seperti itu,” kata Khan.
“Pemerintah kami akan mengangkat masalah ini dalam Organisasi Kerjasama Islam dan meminta negara anggota untuk membuat kebijakan kolektif yang kemudian dapat diangkat di forum internasional. Ini seharusnya sudah dilakukan sejak lama,” tambahnya.
“Saya mengerti pola pikir Barat karena saya telah menghabiskan banyak waktu di sana. Mereka tidak mengerti cinta yang Muslim rasakan untuk Nabi.”
Pekan lalu, kantor luar negeri Pakistan memanggil duta besar Belanda untuk mengajukan protes menentang kontes ‘penghujatan’ tersebut. Pakistan menyatakan “keprihatinan mendalam atas upaya yang disengaja dan jahat ini untuk mencemarkan Islam”.
Sementara itu, Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) mengancam akan memimpin demonstrasi protes dari kota Lahore ke ibu kota Islamabad pada Rabu, kecuali pemerintah “memutuskan hubungan diplomatik” dengan Belanda.
“Kami akan turun ke jalanan,” kata Ejaz Ashrafi, sekretaris informasi TLP, kepada Al Jazeera. “Jika ada serangan terhadap kehormatan Nabi, bagaimana bisa seorang Muslim duduk diam di rumah? Ini bertentangan dengan keimanan kita!”
Ashrafi mengatakan partainya akan memimpin “ribuan massa” dan akan mengadakan blokade jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Kami menginginkan tindakan, bukan kata-kata, sekarang,” kata Ashrafi. “Masalah ini harus diselesaikan dengan cara darurat. Jika tidak kami akan keluar di jalanan.”
Undang-undang penodaan agama Pakistan menetapkan hukuman mati wajib bagi siapa saja yang dinyatakan bersalah menghina Nabi Muhammad, dan penjara seumur hidup bagi mereka yang ditemukan mencemari Al Quran.
Wilders, yang dikenal luas karena pernyataannya menghina Islam dan kaum Muslim, mengumumkan pada Juni rencananya untuk menyelenggarakan kompetisi kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad pada bulan November.
— Geert Wilders (@geertwilderspvv) August 6, 2018
Pemerintah Belanda telah menjauhkan diri dari acara tersebut.
Wilders, yang memimpin partai terbesar kedua di parlemen Belanda, mengklaim telah menerima lebih dari 200 pendaftar sejauh ini. Tanggal terakhir pendaftaran adalah 31 Agustus.
Pemenang kompetisi akan diumumkan di kantor Freedom Party-nya di Den Haag, media setempat melaporkan, dengan hadiah uang tunai $ 10.000 bagi pemenang pertama. (Althaf/arrahmah.com)