ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Drone AS kembali menewaskan sedikitnya tujuh orang sipil di wilayah kesukuan Pakistan di sepanjang perbatasan, ujar para pejabat Pakistan.
Serangan ini kemungkinan untuk kembali menguji hubungan diplomatik antara Washington dan Islamabad, setelah pada bulan lalu, pejabat AS membunuh dua sipil Pakistan dengan klaim berusaha melakukan perampokan di Lahore.
Setidaknya empat rudal ditembakkan pada Senin (21/2/2011) dari pesawat tak berawak di sebuah tempat yang diduga sebagai pusat pelatihan para pejuang di Azam Warsak, sebelah barat Wana, kota utama di Waziristan Selatan, klaim pejabat intelijen di Waziristan selatan.
Keputusan sulit
Banyak pengamat meyakini Washington menghentikan serangan sementara untuk menghindari kemarahan anti-amerika yang terus meradang di Pakistan saat Islamabad ditekan untuk melepaskan Raymond Davis, seorang pegawai konsulat AS yang dipenjarakan setelah penembakan.
Yang lain berspekulasi jeda itu akibat cuaca buruk atau ketidakmampuan untuk mencari target yang dapat diandalkan.
AS, yang menyediakan bantuan untuk Pakistan dengan miliaran dolar per tahun untuk membantu militer dan sipil, menekan keras pemerintahan Asif Ali Zardari untuk melepaskan Davis dengan alasan bahwa warga AS terlindung oleh kekebalan diplomatik.
Pemerintah Pakistan menghadapi keputusan sulit, karena penduduk Pakistan membakar bendera AS dan foto Davis dan menuntut untuk mengadili Davis di pengadilan setempat.
Terdapat kontroversi atas efektifitas serangan rudal AS karena kebanyakan korban adalah sipil setempat bukan pejuang Taliban seperti yang diklaim AS. (haninmazaya/arrahmah.com)