ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan menentang penambahan intensitas serangan pesawat predator tanpa awak AS di wilayah Baluchistan yang diklaim AS sebagai tempat persembunyian pimpinan Taliban.
Menlu Pakistan, Abdul Basit, mengatakan pada Jumat (4/12) bahwa ada batasan kerjasama Pakistan dengan AS dalam perang melawan Taliban, termasuk dalam pembatasan serangan pesawat tanpa awak (di Baluchistan) yang kontraproduktif.
“Ini tidak pernah menjadi bagian dari diskusi kami. Ada garis merah yang jelas sejauh yang kami khawatirkan,” kata Basit ketika ditanya apakah memang ada diskusi antara Washington dan Islamabad mengenai perluasan serangan dengung di Baluchistan.
“Kami telah dengan jelas menyampaikannya kepada mereka,” katanya.
Sementara itu, New York Times melaporkan pada hari Jumat (4/12) bahwa pejabat AS dan Pakistan sedang membahas kemungkinan dioperasikan serangan predator CIA di provinsi Baluchistan di Pakistan untuk pertama kalinya.
Tujuan yang diklaim untuk membenarkan serangan udara Amerika ini adalah sasaran mujahidin. Tapi tidak sedikit media Pakistan yang melaporkan bahwa penyerangan tersebut seringkali menewaskan warga sipil dalam jumlah yang besar.
Gedung Putih telah mengesahkan perluasan program predator CIA di Pakistan, melengkapi rencana Barack Obama untuk mengirimkan 30.000 pasukan tambahan ke Afghanistan, New York Times melaporkan, mengutip para pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Penggunaan pesawat tanpa awak ini semakin meningkat sejak Obama, sang peraih Nobel Perdamaian, menjadi presiden AS. (althaf/prtv/arrahmah.com)