ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Pakistan mengatakan serangan yang dilakukan oleh pesawat tak berawak AS di wilayahnya sangat tidak produktif. Islamabad pun telah meminta Washington atas kepemilikan pesawat ini.
Perdana menteri Syed Yusuf Raza Gilani, berbicara di hadapan para wartawan di Lahore pada Sabtu (6/6), “Kami sangat menentang serangan pesawat tak berawak ini karena mereka melanggar kedaulatan teritorial Pakistan dan memperdalam kemarahan rakyat.”
Gilani menambahkan, “Kami sudah meminta AS menyediakan teknologi dan kepemilikan atas pesawat tak berawak tersebut, biar intelejen kami yang mengambil tindakan.”
Gilani mengklaim bahwa gagasan yang menyebutkan bahwa pemerintah Pakistan mengabaikan isu serangan pesawat tak berawak AS tidak berdasar dan jelas-jelas keliru. Ia menegaskan bahwa selama kunjungan terakhis utusan AS untuk Afghanistan dan Pakistan Richard Holbrooke, masalah tersebut dibahas dan Holbrooke mengetahui bahwa pandangan yang sama pun diperlihatkan oleh Mian Nawaz Sharif saat mereka bertemu.
Daerah sepanjang perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan telah menjadi target utama bagi pesawat milik AS tersebut, dimana Washington sebetulnya mengetahui semua operasi yang dilakukannya.
Lebih dari 550 orang, termasuk sejumlah besar rakyat sipil, telah menjadi korban tewas akibat insiden yang telah bermula sejak kepemimpinan George W. Bush di Gedung Putih hingga pemerintahan Obama saat ini. (Althaf/ptv/arrahmah.com)