KARACHI (Arrahmahcom) – Ketua Masyarakat Koperasi Nelayan (FCS), Abdul Bar, pada Kamis (9/5/2019) mengatakan pemerintah telah gagal untuk membebaskan para nelayan Pakistan dari penjara-penjara India meskipun Islamabad telah membebaskan 360 nelayan India yang ditahan karena melanggar perairan teritorial Pakistan.
“Pemerintah federal mengirim 360 nelayan India ke negara mereka sebagai isyarat niat baik, namun gagal mendapatkan seorang nelayan Pakistan dari penjara India,” kata Bar saat berbicara pada konferensi pers di kantornya. Dia mengatakan itu tidak lain adalah “diplomasi buruk dan kegagalan total pemerintah”.
“Tangan pemerintah India ternoda oleh darah para nelayan kita. Otoritas penjara di sana melakukan segala tindakan yang tidak manusiawi yang ditujukan kepada orang-orang kami yang tak bersalah yang dipenjara di sana,” ungkap Bar.
“Mereka mengirimi kita hadiah dalam bentuk jasad orang-orang kita yang tidak bersalah.”
Menurutnya, para nelayan Pakistan tidak diberi makan dengan baik dan tidak ada fasilitas medis di penjara-penjara India.
Dia mengatakan Mohammad Sohail, seorang nelayan muda, telah ditahan oleh otoritas India tiga bulan setelah pernikahannya, yang menjadi sasaran penyiksaan brutal sampai dia meninggal.
“Dia telah meninggalkan bayi yang lahir beberapa minggu setelah dia ditangkap oleh orang-orang India.”
Dia melanjutkan Noorul Amin, seorang penduduk Korangi, adalah seorang nelayan lain yang menyerah pada siksaan terburuk sebelum pembunuhan Sohail.
Dia mengatakan bahwa alih-alih meminta 108 nelayan Pakistan mendekam di penjara-penjara India dengan imbalan 360 nelayan India, pemerintah Pakistan belum mengangkat masalah pembunuhan warganya oleh para sipir India.
Dia mengatakan pemerintah harus mengambil langkah-langkah konkret untuk membebaskan 108 nelayan Pakistan atau, “harus siap atas agitasi masyarakat yang tidak akan berakhir sampai tuntutan mereka dipenuhi”. (Althaf/arrahmah.com)