ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri, Pakistan Shah Mahmood Qureshi, melewatkan pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Abu Dhabi atas kehadiran India.
“Saya tidak akan menghadiri Dewan Menteri Luar Negeri karena masalah prinsip, sikap penentangan terhadap mereka yang telah memperpanjang undangan pada Sushma Swaraj dari India sebagai Tamu Kehormatan,” Qureshi mengatakan pada sidang bersama parlemen, hari ini (1/3/2019), menambahkan bahwa para pejabat berpangkat rendah akan hadir untuk mewakili Pakistan.
Menlu India, Sushma Swaraj, tiba di Abu Dhabi kemarin malam (28/2) untuk konferensi itu, beberapa jam setelah Pakistan mengatakan akan melepaskan seorang pilot India yang ditangkap, sebuah pengumuman yang membantu mengurangi eskalasi antara kedua negara setelah konfrontasi udara pertama mereka dalam hampir 50 tahun.
Sebagai isyarat dari ketegangan yang sebenarnya masih terus berlanjut, Qureshi memprotes kepada parlemen negaranya bahwa OKI telah gagal untuk menarik undangannya untuk Sushma Swaraj.
Menteri Persatuan India, VK Singh, bereaksi terhadap pernyataan menlu Pakistan, mengejek, “Ini adalah dimaag (otak) Qureshi. Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan.”
India telah diundang untuk pertama kalinya ke pertemuan OKI, sebuah kelompok berpengaruh dari 57 negara Islam, sebagai tamu kehormatan.
Pakistan, anggota OKI, berusaha membuat Sushma Swaraj “tidak diundang” dari pertemuan Abu Dhabi setelah serangan udara India di sebuah kamp teror di Balakot Selasa lalu.
Qureshi mengatakan bahwa dia akan memboikot pertemuan jika Sushma Swaraj berpartisipasi. Kemarin (28/2), dia mengatakan OKI adalah “rumah kami” jadi dia akan pergi, tetapi tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri luar negeri India.
OKI dinilai telah mengecewakan India dalam konferensi pada tahun 1969 di Maroko atas desakan Pakistan. OKI biasanya mendukung Pakistan dan sering mendukung Islamabad di Kashmir. Menteri luar negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, telah mengundang Swaraj sebagai “tamu kehormatan” untuk berpidato di pleno perdana dan bahwa India senang menerima undangan itu, kata kementerian luar negeri India.
UEA adalah satu di antara negara-negara yang berperan dalam upaya menarik India dan Pakistan dari jurang permusuhan setelah serangan udara India dan upaya balasan Pakistan untuk menargetkan instalasi militer melintasi Garis Kontrol.
India telah mengirim pesawat tempurnya untuk mengebom fasilitas Jaish-e-Mohammed beberapa hari setelah kelompok teror itu menyerang konvoi keamanan di Pulwama, Kashmir, menewaskan lebih dari 40 polisi paramiliter. (Althaf/arrahmah.com)