ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Pakistan mengatakan bahwa dua anak tewas dan tiga lainnya terluka setelah negara tetangganya, Iran, melancarkan serangan udara yang digambarkan oleh Islamabad sebagai pelanggaran wilayah udaranya.
Pakistan mengatakan bahwa mereka telah memanggil diplomat tertinggi Teheran di Islamabad atas insiden tersebut.
Akun-akun media sosial melaporkan ledakan-ledakan di provinsi Balochistan yang bergunung-gunung, di mana kedua negara ini berbagi perbatasan yang jarang penduduknya dengan panjang hampir 1.000 km.
“Pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan ini sama sekali tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera (17/1/2024).
Dikatakan bahwa serangan pada Selasa malam itu “mengakibatkan kematian dua anak tak berdosa dan melukai tiga anak perempuan”.
Media pemerintah Iran melaporkan sebelumnya bahwa Teheran telah menargetkan dua basis kelompok bersenjata Jaish al-Adl di Pakistan, dengan kantor berita IRNA dan televisi pemerintah mengatakan bahwa rudal dan pesawat tak berawak digunakan dalam serangan tersebut. Press TV, stasiun televisi pemerintah Iran yang berbahasa Inggris, mengaitkan serangan tersebut dengan Garda Revolusi Iran. Tidak ada komentar resmi dari Teheran.
Jaish al-Adl, “Tentara Keadilan”, telah melancarkan serangan mematikan terhadap penjaga perbatasan Iran setidaknya sejak 2013 dan sebelumnya telah mengklaim pengeboman dan penculikan polisi perbatasan.
Nournews Iran, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama negara itu, mengatakan bahwa pangkalan-pangkalan tersebut berada di provinsi Balochistan.
Pernyataan Pakistan tidak menyebutkan lokasi kejadian, namun dua pejabat keamanan Pakistan mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa serangan Iran merusak sebuah masjid di distrik Panjgur, Balochistan, sekitar 50 km dari perbatasan. Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Teheran dan Islamabad sering menuduh satu sama lain mengizinkan kelompok-kelompok bersenjata untuk beroperasi dari wilayah masing-masing.
“Pakistan selalu mengatakan bahwa terorisme adalah ancaman bersama bagi semua negara di kawasan ini yang membutuhkan tindakan terkoordinasi,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
“Tindakan-tindakan sepihak seperti itu tidak sesuai dengan hubungan bertetangga yang baik dan secara serius dapat merusak kepercayaan dan keyakinan bilateral.”
Pada Senin, Iran menembakkan rudal ke Suriah utara yang menargetkan kelompok ISIS dan ke Irak yang disebutnya sebagai markas mata-mata “Israel” di dekat kompleks Konsulat Amerika Serikat di kota Erbil. (haninmazaya/arrahmah.id)