ISLAMABAD (Arrahmah.id) — Uni Emirat Arab (UEA) memberikan dukungan kepada Pakistan senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,66 triliun. Dana ini untuk membantu memenuhi bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Komitmen tersebut salah satu persyaratan terakhir yang harus dipenuhi Pakistan untuk mendapatkan pinjaman US$ 1,1 miliar dari IMF, yang merupakan bagian dari paket bantuan US$ 6,5 miliar yang telah disetujui IMF pada 2019.
“Bank Negara Pakistan sedang mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk mengambil simpanan tersebut dari otoritas UEA,” kata Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar dikutip dari Reuters (14/4/2023).
Pekan lalu Arab Saudi juga mengatakan kepada IMF akan memberikan pembiayaan sebesar US$ 2 miliar ke Pakistan.
Sebelumnya pada 2018, Pakistan meminta bantuan keuangan ke IMF untuk membantu menjaga stabilitas ekonomi negara tersebut. Syaratnya mengharuskan Pakistan melakukan reformasi ekonomi seperti peningkatan pajak dan pengurangan subsidi energi.
IMF telah meminta Pakistan memberikan jaminan bahwa defisit neraca pembayarannya harus sepenuhnya dibiayai untuk tahun fiskal yang berakhir pada Juni agar pendanaan berikutnya bisa dibuka.
Cadangan devisa Pakistan saat ini terbatas untuk menutupi hampir sebulan impor setelah pendanaan IMF terhenti pada November. Sampai pejabat pemberi pinjaman mengunjungi Islamabad pada Februari untuk melakukan pembicaraan.
Paket bailout IMF sangat penting bagi Pakistan untuk mencegah terjadinya gagal bayar terhadap kewajiban pembayaran eksternal.
Kesepakatan itu juga diharapkan dapat membuka jalan bagi Pakistan untuk mendapatkan pembiayaan bilateral dan multilateral lainnya guna menopang cadangan devisa yang telah turun selama empat minggu terakhir dan membantunya keluar dari krisis neraca pembayaran yang dihadapi. (hanoum/arrahmah.id)