ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Pakistan dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani sebuah kesepakatan pada Kamis (6/7/2023) untuk pengembangan proyek-proyek energi terbarukan di negara Asia Selatan tersebut, Anadolu Agency melaporkan.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dan Utusan Khusus UEA untuk Perubahan Iklim, Sultan Ahmed Al Jaber, yang juga merupakan Presiden yang ditunjuk untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP28, menyaksikan upacara penandatanganan di Islamabad.
Sekretaris Divisi Tenaga Listrik Pakistan, Rashid Mahmood Langrial, dan Wakil Sekretaris Kementerian Energi dan Infrastruktur UEA, Sharif Al Olama, menandatangani atas nama masing-masing pihak, ujar sebuah pernyataan.
Perusahaan-perusahaan UEA akan berinvestasi dalam proyek-proyek energi terbarukan di keempat provinsi di negara ini.
Pakistan saat ini sedang menghadapi kekurangan listrik yang akut, yang mengakibatkan pemadaman listrik selama berjam-jam karena meningkatnya permintaan di musim panas yang mendesis.
Al Jaber dan Menteri Industri dan Teknologi UEA, bersama dengan delegasi tingkat tinggi, kemudian menelepon Sharif di kantornya.
Menghargai upaya UEA dalam memerangi perubahan iklim dan mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan, Sharif menyampaikan dukungan penuh Pakistan kepada UEA untuk COP28.
Ia berterima kasih kepada UEA atas dukungan vitalnya kepada Pakistan, yang sangat penting dalam mencapai kesepakatan senilai $3 miliar dengan IMF pekan lalu.
Ia juga berbagi rincian proyek energi surya 10.000 megawatt yang mana sebuah roadshow telah diadakan di Dubai.
Al Jaber mengatakan UEA akan lebih meningkatkan kolaborasi dengan Pakistan di sektor energi terbarukan yang akan membantu meningkatkan keamanan energi Islamabad.
Ia mengatakan UEA memandang Pakistan sebagai mitra penting dalam wacana perubahan iklim dan mengapresiasi peran aktif Pakistan dalam diplomasi perubahan iklim. (haninmazaya/arrahmah.id)