ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pembicaraan damai di Afghanistan harus dilanjutkan sesegera mungkin, Pakistan dan kelompok Taliban mendesak pada Kamis (3/10/2019), setelah Presiden Donald Trump menghentikan perundingan bulan lalu berusaha untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat.
Trump menghentikan pembicaraan dengan kelompok itu, yang pada awalnya ditujukan untuk mencapai kesepakatan bagi AS dan pasukan asing lainnya untuk menarik diri dengan imbalan jaminan keamanan Taliban, setelah melakukan serangan bom di Kabul yang menewaskan 12 orang, termasuk seorang tentara AS.
“Kedua belah pihak sepakat tentang perlunya dimulainya kembali proses perdamaian,” kantor luar negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (3/10) setelah Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi bertemu dengan delegasi Taliban yang mengunjungi Islamabad.
Kedutaan AS di ibukota Pakistan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Amerika Serikat telah lama menganggap kerja sama Pakistan penting untuk upaya mengakhiri perang di Afghanistan.
Pertemuan itu berlangsung ketika Zalmay Khalilzad, utusan penting AS yang terlibat dalam perundingan damai, juga mengunjungi Islamabad untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah, meskipun tidak jelas apakah ia akan melakukan kontak dengan Taliban atau tidak.
Perkembangan terakhir menyusul pertemuan pekan lalu antara Trump dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di sela-sela Majelis Umum PBB di New York.
Jeda dalam pertumpahan darah akan membantu memperlancar jalan menuju kesepakatan, kata menteri luar negeri Pakistan.
“Ditekankan bahwa pengurangan kekerasan oleh semua pihak dalam konflik itu perlu,” kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa langkah seperti itu akan membantu mempercepat dimulainya kembali upaya perdamaian. (Althaf/arrahmah.com)