ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Pakistan pada Ahad (2/4/2023) membantah rumor perdagangan dengan “Israel” menyusul cuitan seorang pengusaha Yahudi yang berhasil mengekspor sampel makanan ke Yerusalem dan Haifa.
Fishel Benkhald, seorang Yahudi Pakistan yang tinggal di kota pelabuhan selatan Karachi, menjadi viral karena mencuit tentang pengiriman makanan halal pertamanya ke “Israel”. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik.
“Selamat kepada saya sebagai orang Pakistan. Saya mengekspor produk makanan Pakistan pertama ke pasar ‘Israel’,” katanya pekan lalu.
Benkhald membagikan sebuah klip video yang menunjukkan kunjungannya ke sebuah pasar “Israel”. Dia berjalan melewati kios-kios dengan wadah-wadah berisi kurma, buah kering, dan rempah-rempah dengan label produk dalam bahasa Ibrani.
Pakistan membantah memiliki hubungan diplomatik atau perdagangan dengan “Israel”.
“Tidak ada perubahan dalam kebijakan tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mumtaz Zahra Baloch kepada media dalam menanggapi pertanyaan tentang perdagangan bilateral, lansir AP.
Pakistan secara resmi mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan memiliki posisi yang sudah lama tidak mengakui “Israel” sampai negara Palestina merdeka didirikan di dalam perbatasan sebelum 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Kementerian Perdagangan Pakistan mengatakan bahwa rumor perdagangan bilateral adalah “propaganda belaka.”
“Kami juga tidak memiliki hubungan dagang dengan ‘Israel’ dan tidak berniat untuk mengembangkannya,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Benkhald, yang merupakan bagian dari komunitas Yahudi yang semakin berkurang di negara berpenduduk mayoritas Muslim yang berjumlah 220 juta jiwa itu, status agamanya di dokumen nasional Pakistan dikoreksi dari Islam menjadi Yahudi pada 2017. Meskipun sebuah pernyataan di paspor Pakistan-nya mengatakan bahwa dokumen tersebut berlaku untuk perjalanan ke semua negara kecuali “Israel”, ia adalah orang Pakistan pertama yang secara resmi melakukan ziarah ke sana dengan izin dari Islamabad.
“Makanan, perdagangan, musik, dan pariwisata menyatukan orang-orang. Mari kita bangun jembatan,” kata Benkhald dalam cuitannya di Twitter.
Benkhald mengirimkan sampel makanan kepada tiga pengusaha di Yerusalem dan Haifa melalui UEA, di mana ia bertemu dengan mereka di sebuah pameran makanan, menurut Kementerian Perdagangan. Kementerian tersebut mengatakan bahwa pengiriman tersebut tidak didukung oleh pemerintah Pakistan dan tidak ada pihak perbankan atau saluran resmi yang terlibat.
Kongres Yahudi Amerika sebelumnya menyambut baik berita tentang pengiriman tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat memiliki implikasi yang lebih luas bagi ekonomi kedua negara dan bagi kawasan secara luas. Dikatakan bahwa Benkhald merupakan jantung dari industri halal Pakistan yang kecil namun terus berkembang yang mengekspor makanan ke berbagai negara.
Namun, ada beragam pendapat di Pakistan tentang usaha Benkhald. Shireen Mazari, seorang pemimpin kunci dari partai mantan Perdana Menteri Imran Khan dan mantan menteri hak asasi manusia, mengkritik pemerintah dan menanyakan bagaimana seorang warga negara Pakistan mengekspor ke “Israel” secara langsung dan mengunjungi negara itu dengan paspor Pakistan.
Namun, seorang perwakilan lintas agama dari pemerintahan saat ini, Tahir Mehmood Ashrafi, mengatakan bahwa Benkhald diizinkan untuk mengunjungi “Israel” pada masa pemerintahan Khan. (haninmazaya/arrahmah.id)