WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pakistan telah mengajukan sejumlah harapan pada Washington menjelang pembicaraan tingkat tinggi antara AS dan Pakistan minggu ini, di antaranya adalah seputar pesawat tempu tanpa awak, suku cadang helikopter, bantuan ekonomi, serta bantuan lainnya, kata pejabat pada hari Selasa (23/3).
Dokumen setebal 56 halaman yang akan didiskusikan dalam pembicaraannya bersama Washington hari ini (24/3) juga mencakup aksi mengemis Pakistan agar AS mau membantu memenuhi kebutuhan air dan energi.
Berbicara setelah bertemu dengan anggota legislatif di Capitol Hill, menlu Pakistan Shah Mehmood Qureishi mengatakan pemerintahan dan militernya memiliki rencana yang cukup jelas mengenai apa yang harus mereka lakukan.
“Kami mengartikulasikannya yang secara kolektif apa yang menjadi prioritas Pakistan,” kata Qureshi, yang bertemu dengan Senator John Kerry.
“Saya tidak bermaksud mengumumkan hal-hal spektakuler mengenai beberapa hal yang menjadi pokok pembicaraan (antara AS dan Pakistan,” kata Geoff Morrell, sekretaris pers Pentagon, kepada wartawan.
“Ini adalah dialog yang dirancang untuk menghasilkan yang hubungan strategis jangka panjang yang lebih baik antara kedua negara kami.”
Para pejabat Amerika mengatakan Pentagon sedang meninjau kembali dokumen 56 halaman yang menguraikan kebutuhan Islamabad, yang meliputi hal-hal yang telah lama ‘diidam-idamkan’ oleh Pakistan.
Pakistan juga tertarik untuk membicarakan masalah pengaturan nuklir sipil dengan Washington, dengan motif takut kalah saing dengan India.
Seorang pejabat AS juga menunjukkan bahwa diskusi mengenai kesepakatan nuklir ini juga akan memerlukan persetujuan konsensus dari 46-negara Kelompok Pemasok Nuklir (NSG) serta persetujuan Kongres AS, yang telah melakukan proses bekelanjutan dengan India.
Bahasan lainnya adalah peningkatan peran India di Afghanistan. Duta besar Pakistan untuk Amerika Serikat, Husain Haqqani, mengatakan Islamabad ingin untuk memastikan perhatian terhadap keamanan Afghanistan diprioritaskan pula untuk wilayahnya.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan dokumen komprehensif dilihat sebagai tanda konkret kemajuan dalam menjembatani sekali mengobati ketidakpercayaan antara Washington dan Pakistan, dua pihak yang saling bersekutu dalam menggulingkan al Qaida dan menstabilkan Afghanistan.
Washington menjanjikan bantuan militer untuk Pakistan, dan Pentagon pada Januari mengumumkan rencana untuk menyediakan 12 pesawat tanpa awak “Shadow” untuk meningkatkan operasi pengawasan Pakistan.
Awal tahun ini, Washington juga menyetujui pengiriman 18 unit jet tempur F-16 dan seribu kotak bom laser, seorang pejabat pertahanan AS.
Qureshi dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton melakukan pertemuan sehari pada Rabu yang akan mencakup masalah keamanan, air, listrik, strategi komunikasi, pertanian dan prioritas ekonomi lainnya.
Qureshi mengatakan tujuannya adalah untuk menjalin “kemitraan” dengan Amerika Serikat.
“Dialog yang akan saya pimpin besok sangat penting untuk mengakomodir perbedaan kualitatif dalam hubungan kami.”
Pejabat AS dan Pakistan mengatakan ada kemungkinan untuk lebih menambah bantuan keamanan bagi Pakistan. (althaf/rtrs/arrahmah.com)