WAZIRISTAN (Arrahmah.com) – Pakistan telah mengatakan kepada para pejabat militer bahwa pihaknya berencana untuk meluncurkan operasi tempur melawan Mujahidin Taliban di wilayah kesukuan di dekat perbatasan Afghanistan.
Berbicara kepada Associated Press di Pentagon, Panetta mengatakan pemimpin militer pakistan, Jenderal Ashfaq Parvez Kayani, membahas rencana operasi dalam percakapan terakhir dengan komandan Amerika di Afghanistan, Jenderal John Allen.
Panetta mengatakan tidak tahu kapan operasi Pakistan akan dimulai, tapi ia mengatakan akan dilakukan dalam “waktu dekat” dan bahwa target utama adalah Taliban Pakistan, bukan jaringan Haqqani.
“Mereka sudah berbicara tentang itu untuk waktu yang lama,” ungkap Panetta.
Panetta juga mengungkapkan bahwa AS memberikan bantuan militer tambahan untuk pasukan di semenanjung Sinai Mesir untuk memperkuat “keamanan” di wilayah itu. Namun dia mengatakan bahwa sejuah ini Pentagon tidak bergerak untuk mengirimkan tentara AS ke Sinai.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa kami tahu bagaimana kekuatan-kekuatan itu dikerahkan untuk menjamin bahwa kami dapat lebih efektif mengejar para ‘teroris’ yang mencoba membuat suatu tindakan,” klaimnya.
Saat disinggung mengenai frustasi AS di Afghanistan, Panetta mengatakan ia melihat pola percepatan serangan terhadap tentara Amerika dan tentara koalisi oleh tentara dan polisi Afghan, sebagai tanda bahwa Taliban tengah meraih sukses. Tapi dia juga mengklaim bahwa ini masih tetap “sporadis” dan bukan tren jangka panjang.
Ia berargumen bahwa serangan dari dalam tubuh Afghanistan, dimana tentara Afghanistan telah mengarahkan senjata mereka ke tentara koalisi, dalam beberapa kasus merupakan refleksi Taliban untuk menggunakan taktik yang tidak konvensional melawan kekuatan koalisi yang “tidak dapat” dikalahkan di medan perang.
“Saya rasa ini merupakan indikasi bahwa mereka gagal,” klaimnya tanpa mempertimbangkan apa-apa yang telah dicapai Mujahidin di lapangan dan bagaimana tentara kafir asing harus bersusah payah menghadapi mereka selama satu dekade terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)