ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Pakistan mengatakan akan melawan gugatan AS yang melibatkan kepala badan intelijen negaranya terkait dengan serangan Mumbai 2008.
Kementerian luar negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (30/12/2010) bahwa mereka akan membela siapapun pemimpin lembaga Inter-Services Intelligence (ISI).
“Pemerintah Pakistan telah mengambil keputusan untuk tetap melawan gugatan yang diajukan terhadap ISI, baik pimpinan ISI saat ini maupun di masa lalu,” ujar pernyataan itu.
“Pemerintah Pakistan dan kedutaan di Washington akan membela gugatan hukum atas nama ISI dan direksi umum secara lengkap dan benar,” tambah pernyataan itu.
Sebuah pengadilan New York baru-baru ini meminta Letnan Jenderal Ahmad Shuja Pasha, direktur jenderal ISI, untuk hadir di persidangan bulan depan.
Perintah pengadilan ini datang setelah gugatan hukum yang diajukan di AS atas cederanya seorang warga negara Amerika dan tewasnya empat warga lainnya dalam serangan di sebuah pusat bisnis di India dua tahun lalu.
Gugatan tersebut menuduh ISI secara langsung membantu 10 orang bersenjata, yang melakukan serangan.
“Ini bukan sesuatu yang kami diciptakan. Keluhan kami diambil dari catatan publik, dari bukti-bukti yang berhasil kami kumpulkan,” kata pengacara AS, Jim Kreindler, kepada AFP di New York.
Namun, Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengatakan direktur ISI tidak akan bersaksi dalam pengadilan AS.
“ISI adalah organisasi yang paling sensitif di negeri ini dan kami juga sensitif mengenai masalah ini,” kata Gilani pada anggota parlemen selama kongres di parlemen di Islamabad pada Kamis (30/12).
Pada tanggal 26 November 2008, sepuluh orang bersenjata menyerang sebuah hotel mewah di Mumbai dengan serangan yang terkoordinasi. Selain itu, terjadi serangan terpisah di stasiun kereta api utama kota dan sinagog. Setidaknya 160 orang tewas dan sekitar 300 orang terluka dalam serangan.
India bersikukuh menyatakan bahwa milisi Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan yang bertanggung jawab atas serangan itu dan menuntut Islamabad mengambil tindakan atas aksi teror yang direncanakan di tanah Pakistan.
Sementara itu, Pakistan menolak keterlibatan pemerintah dalam serangan, mengatakan bahwa aktor non pemerintah yang terlibat dalam insiden tersebut. Pemerintah Islamabad pun menegaskan bahwa pihaknya telah mengintensifkan tindakan untuk menangani kelompok yang diduga terlibat dalam serangan teror di Mumbai.
Hubungan antara kedua tetangga yang memiliki senjata nuklir itu semakin memburuk sejak insiden Mumbai. (althaf/arrahmah.com)