ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan Pakistan mengatakan pada Jum’at (7/3/2014) bahwa pemerintah boneka Pakistan berkomitmen untuk “membawa perdamaian” melalui dialog dengan Mujahidin Taliban, namun sekaligus mengancam, jika pembicaraan gagal maka operasi militer akan diluncurkan.
Otoritas boneka Pakistan mengklaim pada Kamis (6/3) sedang menyiapkan sebuah komite baru untuk mengadakan pembicaraan dengan Taliban dalam upaya untuk mempercepat proses perdamaian.
Dialog tersebut diklaim bertujuan untuk mengakhiri konflik di Pakistan yang telah merenggut nyawa ribuan orang.
Kekerasan masih terus berlanjut dalam masa gencatan senjata di mana kompleks pengadilan Islamabad menjadi target dan menewaskan 11 orang.
Mujahidin Taliban Pakistan (TTP) membantah melakukan serangan itu dan mengatakan bahwa mereka masih memegang perjanjian gencatan senjata.
“Jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan dan mereka gagal untuk memenuhi tujuan tersebut, kami bisa melakukan operasi militer,” ujar Khawaja Muhammad Asif, Menteri Pertahanan Pakistan kepada saluran televisi Geo.
Untuk melakukan perundingan damai, Mujahidin Taliban Pakistan menawarkan kondisi di mana mereka meminta otoritas boneka Pakistan memberlakukan syariat Islam dan penarikan pasukan dari wilayah kesukuan Pakistan di barat laut Pakistan. (haninmazaya/arrahmah.com)