PAKISTAN (Arrahmah.com) – Pakistan telah sepakat akan membuka kembali kunci rute pasokan NATO ke Afghanistan setelah Amerika Serikat (AS) meminta maaf secara resmi kepada Pakistan karena serangan mematikan pasukannya yang telah menewaskan 24 tentara Pakista tahun lalu.
Sekretaris Negara (AS) Hillary Clinton mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa (3/7/2012) bahwa dia mengajukan “penyesalan yang terdalam atas insiden tragis itu” pada saat percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani khar, lapor AFP.
Mendengar Pakistan akan membuka kembali rute pasokan untuk salibis pimpinan AS-NATO itu, Mujahidin Taliban Pakistan (TTP) mengancam akan melakukan serangan terhadap truk-truk pasokan musuh itu.
TTP pada hari Selasa mengancam akan menyerak truk pasokan NATO dan membunuh para supirnya jika mereka mencoba melanjutkan mengirim pasokan untuk pasukan musuh di Afghanistan.
Juru bicara TTP Ehsanullah Ehsan mengatakan kepada kepada AFO bahwa mereka “tidak akan mengizinkan setiap truk untuk melewati dan akan menyerangnya,” beberapa jam setelah Pakistan mengkonfirmasi keputusannya itu.
“Kami tidak akan mengizinkan siapapun untuk menggunakan tanah Pakistan untuk mengangkut pasokan yang akan digunakan melawan rakyat Afghan,” kata Ehsan kepada Reuters ketika dihubungi melalui telepon.
“Kami tidak akan hanya menyerang truk pasokan tetapi juga akan membunuh para supirnya,” tambah Ehsan.
Ancaman TTP bukan sekedar gertakan saja, terbukti Mujahidin TTP, sebelum rute ditutup, telah sering melakukan serangan-serangan terhadap konvoi pasokan untuk pasukan salibis AS-NATO di Afghanistan yang melalui jalur Pakistan.
Rute ini amat penting bagi NATO untuk mengangkut barang-barang keperluan pasukannya baik militer maupun non-militer, karena jika NATO menggunakan jalur lain mereka harus membayar lebih alias lebih lebih mahal daripada rute darat Pakistan. (siraaj/arrahmah.com)