JAKARTA (Arrahmah.com) – Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Jokowi hanya ‘pepesan kosong’, karena tidak menyentuh akar masalah,.begitu penilaian pengamat ekonomi politik, Salamuddin Daeng.
“Itu bukan paket (kebijakan ekonomi). Itu namanya peti kemas atau kontainer. Karena isinya sama saja dengan APBN,” tegasnya ketika dihubungi Pos Kota, Rabu (9/9/2015) malam.
Kalau paket kebijakan yang benar, imbuhnya, isinya tak perlu panjang lebar. Menyelesaikan akar masalah.
Kata dia memburuknya perekonomian Indonesia, karena tiga hal. Inflasi tinggi, daya beli menurun dan kondisi industri yang kini diambang gulung tikar.
Kalau betul-betul paket kebijakan ekonomi, menurutnya, langsung saja apa yang dilakukan untuk meredam inflasi. Inflasi tinggi karena naiknya harga bahan baku, harga sembako, energi dan sebagainya. “Jadi langsung saja, langkah apa yang diambil,” terangnya.
Demikian pula untuk mendongkrak daya beli, apa yang perlu diberikan kepada masyarakat. Misalnya memberi subsidi atau lain-lain.
Begitu pula untuk industri. Paket ekonomi yang perlu diberikan agar mereka kini dalam kondisi payah, bisa bangkit kembali. Misalnya menurunkan suku bunga atau insentif lainnya. “Ini baru namanya paket kebijakan ekonomi, karena menyentuh akar masalahnya,” tukas Salamuddin.
Dia juga mengkritik rencana pemerintah memberikan insentif fiskal berupa fasilitas perpajakan untuk menarik para investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
“Buat apa mereka diberi tak holiday, tax amnesty dan sebagainya. Percuma saja. Mereka belum tentu mau masuk ke sini,” ujarnya.
Mereka berpikir dua kali, karena resikonya cukup besar kalau menanamkan modal di Indonesia. Sebab selama ini inflasi di Indonesia rata-rata cukup besar 7-9 persen.
Ditambah lagi depresiasi nilai tukar saat ini mencapai 16 persen. “Jadi modal belum diapa-apakan saja, aset sudah berkurang. Mana mungkin mereka masuk,” pungkasnya, lansir Poskota.(azm/arrahmah.com)